Jakarta, CNN Indonesia —
Kanada melarang aplikasi perpesanan asal China WeChat dan program antivirus asal Rusia Kaspersky pada perangkat seluler yang dikeluarkan pemerintah karena risiko privasi dan keamanan.
Larangan tersebut diumumkan setelah penilaian pimpinan lembaga informasi Kanada mengungkap WeChat yang dimiliki Tencent dan aplikasi yang dibuat oleh Kaspersky yang berbasis di Moskow mengancam keamanan.
“Menghadirkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap privasi dan keamanan,” kata Dewan Keuangan Kanada, yang mengawasi administrasi publik, dikutip dari Reuters.
Dewan Perbendaharaan Kanada mengakui mereka tidak memiliki bukti bahwa informasi pemerintah telah disusupi.
Meski demikian, metode pengumpulan aplikasi menyediakan akses yang cukup besar ke konten perangkat dan risiko penggunaan aplikasi tersebut.
“Keputusan untuk menghapus dan memblokir aplikasi WeChat dan Kaspersky dibuat untuk memastikan bahwa jaringan dan data pemerintah Kanada tetap aman dan terlindungi dan sejalan dengan pendekatan mitra internasional kami,” kata pernyataan itu.
Aplikasi-aplikasi tersebut akan dihapus dari perangkat seluler yang dikeluarkan pemerintah mulai Senin, dan pengguna akan diblokir untuk mengunduhnya di masa mendatang.
Pada Februari, Kanada juga melarang TikTok, aplikasi video pendek yang dimiliki oleh perusahaan China Bytedance dari perangkat pemerintah karena masalah privasi dan keamanan.
Merespons pemblokiran itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pemerintah Kanada telah mengeluarkan larangan terhadap perusahaan-perusahaan China tanpa bukti nyata, dengan kedok menjaga keamanan data.
Dikatakan bahwa larangan tersebut menyalahgunakan kekuasaan nasional dan secara tidak masuk akal menekan perilaku perusahaan di negara-negara tertentu.
“Kami berharap pihak Kanada akan membuang prasangka ideologis, mematuhi prinsip-prinsip ekonomi pasar dan menyediakan lingkungan bisnis yang adil dan tidak diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan China,” kata juru bicara Kemenlu China, Wang Wenbin dalam konferensi pers, Selasa (31/10).
Sementara, Kaspersky mengatakan terkejut dan kecewa bahwa keputusan tersebut lantaran dibuat tanpa peringatan atau kesempatan bagi perusahaan untuk menjelaskan kepada pemerintah.
“Karena tidak ada bukti atau proses hukum yang dapat membenarkan tindakan ini, tindakan ini sangat tidak didukung dan lebih merupakan respons terhadap iklim geopolitik daripada evaluasi menyeluruh terhadap integritas produk dan layanan Kaspersky,” ujar perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
[Gambas:Video CNN]
(can/arh)