Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah tengah mendorong agar UMKM bisa go global. Namun tidak semudah membalik telapak tangan, ada tantangan dari sisi pengiriman barang.
Di tengah tantangan tersebut, seorang pemilik UMKM asal Solo, Rivki dengan nama toko Putri Dania berhasil menembus pasar internasional.Apa kiatnya?
“Putri Dania menjual daster dan mukena. Dan saat ini 10% order yang masuk berasal ke toko Shopee kami sudah berasal dari Malaysia,” jelas Rivki diGudang Shopee, Kali Deres, Rabu (30/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Rivki, awalnya dia pun beranggapan rencana ekspor ini akan sulit dan ribet. Namun siapa sangka dia mengaku kalau ternyata sangat dimudahkan, dan prosesnya seperti menangani order di dalam negeri.
“Awalnya ditawari dan ternyata sangat dimudahkan semua prosesnya,” rinci Rivki.
Rivki yang memulai membangun usahanya sejak 2020 berharap penjualan di luar negeri bisa terus meningkat. Apalagi barang yang dijualnya cukup spesifik, dia berharap bisa menembus negara muslim lain, termasuk negara-negara di Timur Tengah.
Rivki sangat mengapresiasi Shopee Indonesia. Apalagi, menurutnya, tidak ada dana yang dikeluarkan Putri Dania sejak awal ikut dalam Shopee Ekspor. Dia bahkan menyebut, semua promosi dilakukan oleh Shopee dan pihaknya hanya melakukan packing seperti layaknya penjualan di dalam negeri.
“Kami hanya siapkan produk dan sama sekali tidak mengeluarkan biaya. Sejak kami bergabung di Shopee setidaknya omzet kami sudah naik lima kali lipat,” tukas Rivki.
Setali tiga uang, keuntungan Shopee Ekspor juga dirasakan oleh Kevin, seorang anak muda yang memproduksi men apparel. Lelaki asal Bandung ini menyebut sejak sekitar 2020, 30% penjualannya di Shopee sudah berasal dari luar negeri.
“Kevas, merek dagang kami sudah ikut Shopee Ekspor sejak awal. Hingga saat ini, transaksi yang menonjol berasal dari Malaysia dan Singapura dengan porsi hampir 30%,” kat Kevin.
Dirinya merinci, porsi penjualan Kevas masih didominasi 70% oleh pembeli dalam negeri, dan 30% dari luar negeri. Dia juga menyebut, setidaknya 800 item per bulan berhasil dijualnya ke luar negeri.
“Sejak awal menjual kami sudah menjual ribuan dan kami juga tengah terus menjajaki negara lain selain negara-negara di ASEAN,” tutur Kevin.
Sementara itu, Director and Country Head Sea Group Indonesia, Kiky Hapsari menjelaskan, merasa bangga dapat berpartisipasi aktif sebagai enabler dari perkembangan bisnis UMKM lokal menjangkau pasar global.
Sekadar informasi, program Ekspor Shopee memberikan kemudahan bagi UMKM lokal untuk melakukan ekspor. Setelah mendapatkan pesanan dari pembeli di negara lain, pelaku UMKM hanya perlu mengirimkan produk mereka ke Gudang Ekspor Shopee. Di sini proses dan operasional manajemen produk pengiriman akan dilakukan oleh Shopee ke negara tujuan ekspor.
Proses yang dilakukan dalam Gudang Ekspor Shopee meliputi Area Penerimaan Barang untuk Diekspor (Export Inbound Line, Inbound Area, X-Ray Area dan Label Area), Area Pengumpulan (Sorting Area, Bagging Area dan Staging Area Export), Area Pengiriman Barang untuk Diekspor (Export Outbound Line).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Fintech Ini Sukses Salurkan Pembiayaan UMKM Hingga Rp 1,2 T
(bul/bul)