Jakarta, CNBC Indonesia – Meningkatnya ketegangan baru-baru ini antara Amerika Serikat (AS) dan China telah menyebabkan perang dingin di sektor teknologi.
AS terus berupaya membatasi akses China terhadap teknologi penting, khususnya chip semikonduktor.
Namun, terlepas dari semua sanksi tersebut, China tampaknya selalu menemukan jalan. Seperti yang terjadi pada Huawei, mereka mampu meluncurkan chip 7nm Kirin 9000S buatan SMIC.
Menurut orang dalam industri, upaya AS untuk menghambat kemajuan teknologi China dengan melancarkan pemblokiran total akan sia-sia. Burn J. Lin, mantan wakil presiden TSMC, mengklaim bahwa AS tidak bisa menyetop pertumbuhan China dalam pembuatan chip.
Inti dari perang dingin ini terletak pada ponsel Mate 60 Pro terbaru Huawei. Pasalnya, Huawei yang terkena sanksi AS tidak bisa mendapatkan chip terbaru dari perusahaan seperti TSMC atau Samsung.
Meskipun AS pada akhirnya mengizinkan Huawei untuk menggunakan Snapdragon 8+ Gen 1 non-5G dari Qualcomm, pada saat itu, perusahaan sudah mulai bekerja sama dengan SMIC untuk meningkatkan kemampuan pembuatan chip-nya.
Namun, ketika Huawei meluncurkan Mate 60 Pro, HP itu langsung menjadi berita utama karena menampilkan chip 7nm yang juga dapat mengakses semua pita 5G di negara tersebut.
Hal ini membingungkan para pejabat Amerika karena, berdasarkan pembatasan tersebut, SMIC tidak dapat bekerja dengan perusahaan-perusahaan Amerika.
Jika perusahaan benar-benar memproduksi chip tersebut, hal itu hanya dapat dilakukan dengan menggunakan mesin litografi yang dibuat oleh ASML.
Meskipun perkembangan ini dapat mengakibatkan lebih banyak pembatasan, saat ini terdapat perdebatan karena beberapa pihak berpendapat bahwa SMIC memiliki chip 14nm ganda.
Sementara yang lain berpendapat bahwa TSMC memproduksi chip ini untuk Huawei sebelum pembatasan pada tahun 2020.
SMIC Pakai Mesin Untuk membuat chip 7nm
Menurut Lin, SMIC dapat memaksimalkan kemampuan mesin ASML yang ada untuk memproduksi chip Kirin 9000S, demikian dikutip dari Android Headlines, Selasa (31/10/2023).
Selain itu, ia juga berpendapat bahwa perusahaan dapat lebih meningkatkan mesin ini untuk memproduksi chip 5nm. Sehingga secara signifikan meningkatkan kinerja chip dan efisiensi energi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa insiden baru-baru ini yang melibatkan pencurian kekayaan intelektual ASML terkait mesin pembuat chip mungkin akan berpengaruh dengan perkembangan ini.
Menurut Lin, alih-alih mencoba membatasi China, AS harus fokus mempertahankan kepemimpinan dalam desain chip dan membangun proses manufaktur untuk semakin memperkuat dominasinya.
“Tidak mungkin bagi AS untuk sepenuhnya mencegah China meningkatkan teknologi chip-nya.” jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Sanksi Joe Biden ke China Bikin Huawei Makin Ganas
(fab/fab)