Jakarta, CNBC Indonesia – Larangan ekspor chip dari pemerintahan Joe Biden malah bikin perusahaan lokal China cuan besar. Baidu, salah satu perusahaan AI terkemuka Negara Tirai Bambu itu, mulai memesan chip AI dari Huawei tahun ini.
Hal ini merupakan tanda bahwa tekanan dari AS malah mendorong pendapatan Huawei, sebab menjadi alternatif pengganti Nvidia yang selama ini jadi pemasok chip AI ke China.
Salah satu sumber mengatakan Baidu melakukan pemesanan pada bulan Agustus. Pemesanan ini dilakukan ketika pemerintah AS mulai memperketat pembatasan ekspor chip dan peralatan chip ke China, termasuk milik raksasa chip AS Nvidia.
Baidu memesan 1.600 chip Ascend AI 910B milik Huawei Technologies yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok tersebut sebagai alternatif chip A100 milik Nvidia. Menurut sumber kepada Reuters, pesanan tersebut untuk 200 server.
Pada bulan Oktober, Huawei telah mengirimkan lebih dari 60% pesanan, atau sekitar 1.000 chip ke Baidu.
Sumber lainnya mengatakan bahwa nilai total pesanan Baidur sekitar 450 juta yuan (Rp 966 miliar), dan Huawei akan mengirimkan semua chip tersebut pada akhir tahun ini.
Meskipun pesanan relatif kecil jika dibandingkan dengan ribuan chip yang pernah dipesan Baidu dari Nvidia, sumber tersebut mengatakan bahwa jumlah tersebut cukup signifikan, karena hal ini menunjukkan bagaimana beberapa perusahaan dapat beralih dari perusahaan AS.
Baidu, bersama rekan-rekannya di China seperti Tencent dan Alibaba, dikenal sebagai klien lama Nvidia. Baidu sebelumnya tidak tercatat sebagai pelanggan chip AI Huawei.
Meskipun chip Ascend milik Huawei masih dianggap kalah jauh dibandingkan Nvidia dalam hal kinerja, sumber pertama mengatakan bahwa chip tersebut adalah opsi domestik tercanggih yang tersedia di Tiongkok.
“Mereka memesan chip 910B untuk mempersiapkan masa depan di mana mereka mungkin tidak lagi dapat membeli dari Nvidia,” kata sumber tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (8/11/2023).
Baidu dan Huawei tidak menanggapi permintaan komentar. Nvidia menolak berkomentar.
Peluang Huawei
Para analis memperkirakan bulan lalu bahwa pembatasan yang dilakukan AS akan menciptakan peluang bagi Huawei untuk memperluas pasar dalam negerinya yang bernilai US$7 miliar. Perusahaan ini telah menjadi subyek kontrol ekspor AS sejak 2019 lalu.
Anais menambah tanda-tanda kemajuan teknologi bagi Huawei terlihat ketika Beijing menanamkan investasi ke dalam industri semikonduktor dalam negeri untuk membantunya mengejar rivalnya di luar negeri dan mendesak perusahaan-perusahaan milik negara untuk mengganti teknologi asing dengan teknologi alternatif dalam negeri.
Huawei menarik perhatian global pada Agustus lalu, ketika secara tak terduga meluncurkan HP baru yang menurut para analis menggunakan prosesor yang dikembangkan secara internal dengan teknologi semikonduktor canggih.
Pada bulan September, Reuters melaporkan bahwa unit desain chip internal Huawei, HiSilicon, telah memulai pengiriman prosesor buatan Tiongkok yang baru dikembangkan untuk kamera pengintai kepada klien pada tahun 2023 sebagai tanda kembalinya mereka.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Joe Biden Blokir Chip China, Xi Jinping Diam-Diam Lakukan Ini
(fab/fab)