Jakarta Resmi Masuk Musim Hujan meski Belum Merata


Jakarta, CNN Indonesia —

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian besar wilayah Jakarta resmi masuk musim hujan pada tengah November ini, tetapi ada wilayah yang kemungkinan baru memasuki musim hujan pada Desember.

“Untuk wilayah DKI Jakarta mulai bagian tengah hingga ke selatan itu di periode pertengahan November itu sudah mulai memasuki awal musim hujan,” ujar Miming Saepudin, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, di acara Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di Provinsi DKI Jakarta secara daring, Rabu (15/11).

“Sedangkan yang untuk [Jakarta] yang bagian utara ini masih agak mundur nih di periode Januari [dasarian] I atau mungkin nanti lebih cepatnya di Desember awal di Desember akhir,” lanjutnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Miming menjelaskan ketika wilayah Jabodetabek ini sudah memasuki awal musim hujan, maka dampak fenomena iklim pengering hujan, El Nino, pun sudah mulai berkurang.

“Khusus wilayah Jabodetabek, karena kita sudah mulai memasuki awal musim penghujan di November ini maka dampak El Ninonya ini sudah mulai berkurang,” terangnya.

Kenapa berbeda-beda untuk satu wilayah Jakarta?

Menurutnya, Indonesia terbagi atas 699 zona musim (ZOM), yang terdiri dari 583 ZOM dengan dua musim atau lebih dan 116 ZOM yang memiliki satu musim.

“Zona Musim adalah wilayah yang memiliki kesamaan iklim. Kesamaan iklim itu diukur dari parameter curah hujan jadi zona musim ini diukur dari selama 30 tahun data hujan,” tutur Miming.

DKI Jakarta sendiri memiliki tiga ZOM, yakni ZOM 170, ZOM 171, dan ZOM 172.

ZOM 170 terdiri dari wilayah Jakarta Utara, mulai dari bagian utara sebelah timur hingga bagian utara sebelah barat.

Sementara itu, ZOM 171 mencakup Jakarta bagian tengah, mulai dari bagian tengah sebalah barat hingga timur. Sedangkan ZOM 172 mencakup Jakarta bagian selatan.

“DKI Jakarta sendiri kondisi musimnya itu beda-beda untuk yang Utara, padahal itu kalau dilihat dari area kan kecil dibandingkan, misalkan, dengan wilayah Jawa Barat. Tapi satu kecil wilayah itu pun itu adalah karakteristik iklimnya berbeda,” katanya.

Sebelumnya, BMKG juga merilis perkiraan awal musim hujan untuk wilayah Jakarta. Berikut rinciannya:

Dasarian atau 10 hari kedua November:

– Jakarta Selatan (Cilandak, Kebayoran Baru, Mampang prapatan, Pancoran, Jagakarsa, Pasar Minggu).
– Jakarta Timur (Cipayung, Kramat Jati, Ciracas, Pasar Rebo).

Untuk wilayah ini, sifat musim hujannya lebih rendah dari biasanya alias Bawah Normal, dengan puncak musim pada Februari atau sama dengan biasanya.

Panjang musimnya mencapai 19 dasarian atau lebih pendek 20 hari dari sebelumnya.

Dasarian pertama Januari:

– Kepulauan Seribu (Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu Selatan).
– Jakarta Barat (Cengkareng, Grogol Petamburan, Kalideres, Tamansari, Tambora),
– Jakarta Pusat (Gambir, Kemayoran, Sawah Besar).
– Jakarta Timur (Cakung, Duren Sawit).
– Jakarta Utara (Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priok).

Sifat musim hujan di wilayah ini diprediksi Normal, dengan puncak musim pada Februari atau sama seperti biasanya. BMKG menyebut panjang musim di wilayah ini juga lebih pendek 3 dasarian, yakni menjadi 10 dasarian.

Sementara itu, wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, dan Tangerang juga memiliki awal musim hujan yang berbeda-beda, mulai dari dasarian ketiga Oktober hingga dasarian ketiga Desember.

Dasarian merupakan satuan yang digunakan BMKG untuk periode cuaca. Dasarian pertama merujuk pada 10 hari pertama di bulan tersebut, dasarian kedua merujuk pada 10 hari kedua, dan seterusnya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/rfi/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *