Jakarta-Jabar Berpeluang Hujan di Tengah Kemarau, Cek Sebabnya


Jakarta, CNN Indonesia —

Sejumlah wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat diprediksi bakal diguyur hujan di tengah musim kemarau yang melanda beberapa waktu terakhir. Simak penjelasannya.

Hal tersebut terungkap dalam “Peringatan Dini Cuaca 10 Oktober-12 Oktober 2023” yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam peringatan tersebut, BMKG membagi wilayah yang bakal diguyur hujan lebat, hujan intensitas normal, dan wiilayah yang berpotensi angin kencang pada periode tersebut.

Lalu, apa penyebab turun hujan di tengah-tengah musim kemarau terik?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam narasinya, BMKG menyebutkan hal ini disebabkan oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di Laut Filipina sebelah timur Filipina hingga Samudera Pasifik utara Maluku.

Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya terpantau memanjang di Laut Andaman, dari Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, hingga Riau, Laut Cina Selatan, dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, hingga Luat Sulawesi, dan di Papua bagian tengah hingga utara.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. Peningkatan Kecepatan Angin >25 knot terpantau di Laut Flores, Laut Aru, dari Papua Barat hingga Samudera Pasifik utara Papua,” tulis BMKG dalam laporan tersebut, Rabu (11/10).

Daftar wilayah yang diprediksi hujan lebat disertai kilat/petir, dan angin kencang:

11 Oktober (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Papua)

12 Oktober (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Papua Barat, Papua)

Daftar wilayah diprediksi hujan disertai kilat/petir, dan angin kencang:

11 Oktober (Lampung, DKI Jakarta)

12 Oktober (Lampung, Jawa Barat)

Awal musim hujan November

Namun demikian, yang perlu menjadi catatan adalah bahwa musim hujan baru akan tiba di Indonesia dan mengakhiri kekeringan akibat El Nino pada November 2023. Menurut prediksi BMKG, angin pembawa hujan akan datang lebih lambat dari biasanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan angin baratan atau penanda awal mula musim hujan yang berasal dari Benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya. Menurutnya hal ini yang menyebabkan musim hujan baru akan tiba di Indonesia bulan depan.

“Jadi awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023, namun, karena tingginya keragaman iklim di Indonesia, menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengungkap keserentakan yang jarang terjadi ini membuat awal musim kemarau di Indonesia terjadi lebih cepat di beberapa daerah.

“Pertanyaannya kapan awal musim hujan?” ucap dia.

Menurut Dwikorita, awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran dari arah Australia atau disebut mosoon Australia menjadi angin baratan atau monsoon Asia atau angin yang berasal dari arah benua Asia.

“Jadi akan terjadi pergantian saat ini yang berpengaruh angin dari Australia, gurun Australia, yang saat ini sedang musim dingin dan kering,” kata dia.

“Dan insyaAllah akan segera berganti dengan angin yang berasal dari benua Asia, dan akhirnya apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap-uap air dari Samudera Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah kepulauan Indonesia,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *