Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Alibaba, Jack Ma, belakangan ini tampak lebih sibuk bertani dan membangun usaha makanan kemasan. Ia sudah pensiun dari raksasa e-commerce yang didirikan, bahkan beberapa saat lalu diisukan akan menjual sahamnya dalam jumlah besar.
Namun, ia sepertinya ‘gemas’ dengan kondisi bisnis Alibaba saat ini. Jack Ma mendadak nongol di forum internal Alibaba dan melontarkan sindiran pedas. Kemunculannya membuat para karyawan kaget.
“Semua orang bisa sukses. Namun, kesuksesan hanya untuk mereka yang berupaya melakukan perubahan dalam menghadapi masa depan,” kata dia dalam forum internal tersebut, dikutip dari BusinessInsider, Kamis (30/11/2023).
“Sebuah organisasi yang rela membuat pengorbanan yang dibutuhkan adalah organisasi yang terhormat,” ia melanjutkan.
Komentar tersebut diungkap setelah pesaing Alibaba, Pinduoduo, melaporkan pertumbuhan yang signifikan. Pendapatan dari transaksi di Pinduoduo melonjak 315% dan mengalahkan posisi Alibaba.
Lebih lanjut, Ma juga mengimbau para karyawan untuk berkontribusi lebih dalam memberikan masukan ke Alibaba soal ide-ide inovatif. Salah satunya, Ma mengatakan bahwa dunia sudah memasuki era teknologi kecerdasan buatan (AI).
Menurut dia, era AI harus ditanggapi sebagai peluang dan tantangan bagi semua orang. Jika tak mau beradaptasi dan melakukan perubahan, maka AI bisa jadi ancaman. Namun, jika mau berinovasi dengan ide-ide cemerlang, AI sejatinya merupakan peluang.
Di akhir omongannya di forum internal Alibaba, Ma juga menyempatkan diri memberikan apresiasi ke Pinduoduo. Sebagai informasi, Pinduoduo merupakan induk dari aplikasi e-commerce Temu yang mendulang popularitas dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini, Alibaba memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 190 miliar. Sementara itu, Pinduoduo sudah mulai mendekati angka itu dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 183 miliar.
Kesuksesan Alibaba di tangan Ma pada eranya pernah membawa sang pengusaha menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di China. Kala itu pada 2014, Alibaba mencatat rekor IPO senilai US$ 231 miliar.
Ma juga terkenal kerap melontarkan opini yang jujur dan blak-blakan. Hal itu juga yang membuatnya bersitegang dengan pemerintahan Xi Jinping.
Pada 2020 lalu, Ma mendadak hilang setelah mengkritik kebijakan pemerintah China. Ia lalu kembali ke permukaan sejak 2022. Namun, belakangan ia lebih gemar membagikan aktivitas bertani, mengajar mahasiswa, hingga mengembangkan bisnis makanan kemasan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kena Denda Rp 14,9 Triliun, Fintech Alibaba Tulus Terima
(fab/fab)