Indosat Ungkap Periode Puncak Penggunaan Internet di Masa Pemilu


Jakarta, CNN Indonesia —

Indosat Ooredo Hutchison (IOH) mengungkapkan layanan data seluler kerap meningkat menjelang momentum Pemilu.

CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menjelaskan hal itu berkaca dari momentun pemilu di periode lalu.

“Kalau belajar dari tahun sebelumnya, pre-election atau masa-masa sebelum Pemilu adalah justru tempat paling banyaknya data traffic yang paling tinggi, justru naik pada saat sebelum terjadinya pemilu,” kata dia dalam laporan kinerja keuangan kuartal ketiga 2023, Senin (30/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vikram tak merinci berapa prediksi kenaikan trafik menjelang pemilu tahun depan. Namun, ia berjanji akan memperbarui informasi itu beberapa minggu sebelum pemilu 2024 berlangsung.

Di tempat yang sama, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Danny Buldansyah tak menampik momentum pemilu ini menjadi ladang cuan bagi perusahaan.

Pasalnya, di era digital saat ini, kata Danny, kampanye dan pemilu juga membutuhkan layanan data.

“Momen kampanye dan pemilu ini kami juga tagu di era digital ini banyak sekali informasi komunikasi yang memerlukan baik itu berupa media sosial dan berupa digital yang akan dilakukan oleh tidak hanya peserta kampanye tidak hanya pemilu juga dilakukan oleh lembaga penyelenggara pemilu,” kata dia, Senin (30/10).

Dengan adanya prediksi pertumbuhan trafik menjelang Pemilu 2024, Danny mengklaim sudah mempersiapkan kapasitas yang cukup sehingga tidak akan mengganggu layanan.

“Kami selalu memantau kapasitas jaringan kami, ketika terjadi kenaikan kami akan menambahkan kapasitas sehingga tidak akan mengganggu layanan,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan banyaknya sebaran hoaks menjelang Pemilu di jagat maya. Setidaknya ada 101 isu hoaks yang beredar mengenai Pemilu sejak Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023.

“Penyebaran hoaks dan disinformasi meski beragam, dapat ditemukan di beragam media sosial. Catatan kami menunjukkan penyebaran hoaks dan disinformasi terkait pemilu paling banyak ditemukan di platform facebook yang Meta kelola. Saat ini kami telah mengajukan take down 454 konten kepada pihak Meta,” ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam keterangannya, Jumat (27/10).

Sepanjang 2022, pihaknya hanya men-takedown terhadap 10 hoaks Pemilu.

Namun, sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023, pihaknya mendapati 91 isu hoaks atau naik hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu.

Beberapa contoh hoaks berkaitan dengan Pemilu yang beredar di platform digital seperti disinformasi Prabowo gagal mencalonkan diri sebagai presiden.

Selain itu, ada hoaks MK kabulkan batas usia, disinformasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak pendaftaran Ganjar Pranowo menjadi Capres karena Ingin Menjegal Anies Baswedan.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *