Indonesia Makin Kering Pekan Ini Meski Ada 2 Bibit Siklon Tropis


Jakarta, CNN Indonesia —

Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi bakal semakin kering pekan ini. Pasalnya, jumlah wilayah yang bakal diguyur hujan sepekan ke depan lebih sedikit dibanding pekan lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan selama sepekan ke depan hanya sejumlah daerah, termasuk sebagian wilayah Papua yang bakal diguyur hujan dengan intensitas lebat. Sementara, sejumlah wilayah lainnya diprediksi hanya akan diguyur hujan dengan intensitas ringan bahkan kering.

Hal tersebut terungkap dalam Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan BMKG periode 26 September – 2 Oktober 2023.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Papua,” kata BMKG.

Menurut BMKG ada sejumlah faktor yang membuat kondisi itu terjadi. Faktor pertama, dalam skala global, dua penanda fenomena El Nino, yakni Southern Oscillation Index (SOI) dan NINO 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan cuaca hujan di wilayah Indonesia, masing-masing bernilai -16,4 dan +1,39.

Faktor kedua, skala regional. Fenomena angin atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) aktif pada kuadran 3 (Samudera Hindia), menunjukkan kondisi yang tidak signifikan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan kedepan.

Faktor lain yang memengaruhi potensi hujan di Indonesia adalah bibit siklon tropis 91W dan 92W. Dua kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sistem tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Bibit Siklon Tropis 91W terpantau berada di Laut Cina Selatan, dengan kecepatan angin maksimum 20 knots dan tekanan udara minimum 1004.9 hPa.

Data model NWP skala global untuk 24-48 jam ke depan menunjukkan pergerakan sistem ke arah barat menuju daratan Vietnam dengan potensi menjadi siklon tropis dalam kategori Rendah.

Sistem tekanan rendah ini membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Natuna Utara dan di Laut Cina Selatan serta daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari perairan barat Sumatera Utara hingga Selat Malaka.

Bibit siklon tropis 92W terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mampu menginduksi kecepatan angin sekitarnya (low level jet) dengan kecepatan angin mencapai >30 knot di Samudra pasifik utara Papua Barat – Papua.

Daerah pertemuan disertai perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Lampung hingga Bengkulu, di perairan timur Lampung, di Jawa Tengah, di Jawa Timur, di Utara Kalimantan Barat, di Kalimantan Selatan, di Utara Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Selat Makasar, di Sulawesi Tengah, di Laut Sulawesi, dan di Papua.

BMKG juga menjelaskan bahwa selama sepekan ke depan, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di Aceh, Sumatera Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Sementara itu, BMKG menyebutkan gelombang Kelvin diprakirakan aktif di sebagian wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan. Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Untuk wilayah-wilayah lainnya memiliki potensi hujan lebat atau basah, berikut deret wilayah yang berpotensi hujan dalam sepekan ke depan:

26 – 27 September

Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Papua.

28 – 29 September

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Papua.

30 September – 2 Oktober 

Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Daftar daerah yang diprediksi bakal diguyur hujan itu lebih sedikit dibanding pekan sebelumnya. Jika dirinci, deret daerah yang diguyur hujan pekan sebelumnya sebagai berikut:

19 – 20 September 2023

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua.

21 – 22 September 2023

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua.

23 – 25 September 2023

Aceh, Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Papua.

[Gambas:Video CNN]

(rfi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *