Jakarta, CNN Indonesia —
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim bahwa sebanyak 65 persen wilayah IKN bakal diisi oleh hutan tropis.
Hal ini disampaikan oleh Kepala OIKN Bambang Susantono dalam acara Digital Creative Leadership Forum yang diselenggarakan oleh CNN Indonesia pada Kamis (9/11), di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat.
Bambang mengatakan, luas wilayah IKN yang mencapai lebih dari 250 ribu hektare hanya akan digunakan sekitar 25 persen untuk operasional publik.
Dengan sisa lahan sebanyak 75 persen, Bambang menaksir 65 persen akan dikembalikan menjadi hutan tropis, sementara 10 persen sisanya yang bakal dimanfaatkan sebagai lahan cadangan pangan.
“Luas dari IKN Nusantara itu 256 ribu hektare, tetapi yang akan kita bangun hanya 25 persen,” kata Bambang.
“65 persen akan jadi hutan kembali, hutan tropis; dan 10 persen nantinya akan jadi daerah hijau seperti food estate dan sebagainya,” sambungnya.
Dalam mencapai visi tersebut, pihak OIKN akan lebih dahulu menanami wilayah hutannya dengan tumbuhan monokultur.
“Di area IKN Nusantara ini hutannya hutan produksi. Jadi tumbuhannya itu monokultur, eukaliptus kebanyakan, yang akan dipakai sebagai bahan pulp and paper,” kata Bambang.
Untuk itu, pihak OIKN menyebut telah merencanakan wilayah persemaian di sekitar wilayah Mentawir, Kab. Penajam Paser Utara sebagai tanaman yang akan ditanam di hutan produksi.
“Ada satu pusat persemaian dengan desain 15 juta hingga 20 juta pohon per tahun yang akan kita tanam,” sambungnya.
“Kami masukkan ke hutan-hutan produksi dan akan kami ubah menjadi hutan tropis,” tambah Bambang.
Bambang juga mengungkap pembangunan IKN sebagai tekad dari Indonesia untuk mendukung tiga kampanye global yang penting.
Tiga kampanye tersebut di antaranya adalah menunjang pelestarian kekayaan alam di wilayah IKN, implementasi Sustainable Development Goals (SDG), hingga fokus kepada solusi untuk perubahan iklim.
Bambang menyebutkan, sebanyak 13 badan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga World Wide Fund for Nature (WWF) telah menjalin kerja sama dengan pihak IKN untuk hal tersebut.
OIKN juga berjanji untuk mengatasi problem soal deforestasi yang selama ini ditujukan kepada proyek IKN.
“Dulu kita sangat dikritik untuk melakukan deforestasi, tapi justru nanti saya akan perlihatkan bahwa di IKN Nusantara yang kita lakukan adalah reforestasi, jadi penanaman kembali,” jelas Bambang.
Bambang mengaku, pihak World Wide Fund for Nature (WWF) telah mendekat dengan IKN untuk berpartisipasi dalam agenda penting tersebut.
Proyek itu menurut Bambang, merupakan tekad dari IKN untuk mengembalikan kejayaan flora dan fauna Kalimantan di area IKN.
“Kami bekerjasama dengan berbagai institusi, antara lain dengan WWF, World Wildlife Fund. Zaman dulu kita banyak dikritik sama WWF, sekarang jadi mitra kami di sana,” sambungnya.
[Gambas:Video CNN]
(far/arh)