HP China Tak Terkenal Laris Walau Pasar Smartphone Mandek

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar smartphone sedang mandek. Merek-merek terkenal mengalami penurunan penjualan secara keseluruhan.

Menurut laporan firma riset Counterpoint, penjualan HP secara global turun 8% YoY pada Q3 2023, yang merupakan kuartal kesembilan berturut-turut dengan catatan penurunan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah pasar HP global yang masih lesu, justru merek-merek China yang ‘kurang terkenal’ mengalami pertumbuhan. Honor, Huawei dan Transsion Group memperoleh pangsa pasar gabungan 34%. Merek-merek ini secara kolektif mencatat pertumbuhan 2% YoY.

Pertumbuhan Huawei didorong oleh peluncuran seri Mate 60 di China sementara pertumbuhan Honor didorong oleh kinerja yang kuat di luar negeri. Merek-merek Transsion juga terus berkembang dan memperoleh manfaat dari pemulihan pasar Timur Tengah dan Afrika (MEA).

MEA adalah satu-satunya wilayah yang mencatat pertumbuhan YoY di Q3, berkat perbaikan indikator makroekonomi. Sebagian besar pasar negara maju, seperti Amerika Utara, Eropa Barat, dan Korea Selatan, mencatat penurunan tajam.

“Namun, kami memperkirakan sebagian besar pasar negara maju akan bertumbuh di Q4 terutama karena dampak tertundanya peluncuran iPhone,” tulis laporan Counterpoint, dikutip dari laman resminya, Selasa (7/11/2023).

Pada kuartal ketiga, semua merek berupaya memperkuat posisi mereka di pasar-pasar utama seperti China dan India, sambil terus memperlambat upaya ekspansi di pasar luar negeri.

Dalam laporan tersebut, Samsung menjadi vendor HP teratas secara global, mengungguli pesaingnya, Apple. Samsung berhasil menguasai 20% pangsa pasar HP secara global. Meski demikian, penjualannya anjlok 13%.

Lalu ada Apple yanhberada di urutan kedua dengan pangsa pasar 16%. Penjualannya turun 9% YoY.

Sementara, vendor asal China seperti Xiaomi (12%), Oppo (10%) dan vivo (8%) melengkapi posisi lima besar dalam daftar tersebut. Masing-masing mengalami penurunan penjualan, secara berurutan 15%, 10%, dan 14%.

Setelah bulan September yang kuat, firma riset itu memperkirakan momentum akan terus berlanjut hingga akhir tahun, dimulai dengan dampak penuh dari seri iPhone 15 bersamaan dengan datangnya musim perayaan di India, diikuti dengan acara penjualan 11.11 di China.

Namun, pasar diperkirakan akan mengalami penurunan sepanjang tahun 2023, mencapai level terendah dalam dekade ini, sebagian besar disebabkan oleh perubahan pola penggantian perangkat, terutama di pasar negara maju.

Adanya pemulihan negara-negara berkembang sebelum pasar global dan pertumbuhan merek-merek di luar lima besar menunjukkan adanya pergeseran dinamika dan peluang di pasar ponsel pintar global.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bisnis HP Jeblok, Ponsel China Ini Laku 300.000 Unit 24 Jam

(fab/fab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *