Jakarta, CNN Indonesia —
Grup peretas alias hacker mengancam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera menyetop genosida dan serangan kepada penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Hal itu diungkapkan lewat sebuah video berdurasi 2 menit 20 detik. Terlihat seseorang bertopeng Guy Fawkes dari film V for Vendetta.
Mulanya, sosok ini memperkenalkan diri dan langsung menyebut nama Netanyahu. Namun kelompok itu juga menyertai ancaman kepada Netanyahu.
“Jika Anda terus melanjutkan jalan penghancuran dan genosida ini, kami akan mengambil tindakan sebagai tanggapan atas pembangkangan Anda,” ujar Anonymous dalam sebuah video yang diunggah @AnonGlobalNow01 pada Jumat (10/11).
Perang Israel-Hamas juga melibatkan sejumlah serangan siber dari masing-masing pendukung.
Lewat video itu peretas mengatas namakan sebagai kelompok Anonymous Global. Pesan lewat video ia sampaikan karena melihat kekejaman yang dilakukan di Gaza.
“Mata kami yang waspada telah menyaksikan kekejaman yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza di bawah kepemimpinan Anda.”
Peretas menyebut bombardir yang dilakukan Israel itu mengakibatkan kehancuran yang tak ternilai. Ditambah lagi lebih dari 4.000 anak-anak telah terluka dan terdampar.
Anonymous mengaku geram dengan apa yang terjadi, sembari meminta Netanyahu dan pemerintah Israel untuk segera mengakhiri serangan mereka di Gaza.
Dalam video tersebut, mereka juga menyampaikan dukungannya untuk warga Palestina yang menjadi korban serangan.
Kelompok ini juga meminta warga Israel untuk berdiri dan menentang apa yang dilakukan pemerintahnya.
“Kepada rakyat Israel, kami mendesak Anda untuk menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin Anda, dan menentang pertumpahan darah yang tidak masuk akal. Suara Anda memiliki kekuatan untuk membawa perubahan positif, dan menyelamatkan banyak nyawa,” katanya.
Anonymous mengacu pada jaringan internasional tak terikat yang terkait dengan aktivitas hacktivist.
Anggota Anonymous sering dicirikan dengan mengenakan topeng Guy Fawkes dan menggunakan slogan “We are Anonymous. Kami adalah Legiun. Kami tidak memaafkan. Kami tidak melupakan. Harapkan kami.”
Anonymous telah terlibat dalam berbagai aktivitas di jagat maya, mulai dari protes politik dan aktivisme hingga peretasan dan serangan siber.
Tak jarang tindakan mereka didasari dengan keinginan untuk mempromosikan kebebasan berbicara, melawan penyensoran, dan memprotes ketidakadilan hingga korupsi yang tengah terjadi.
Lantaran sifatnya yang terdesentralisasi, nama siapa pun dapat mengklaim sebagai bagian dari Anonymous, dan tidak ada keanggotaan formal atau struktur organisasi.
Serangan Siber Grup Anonymous Ke Israel
Pada Oktober, Anonymous Sudan, sebuah kelompok pro-Rusia, mengklaim mereka meluncurkan serangan DDoS terhadap aplikasi Red Alert milik Israel, yang menyediakan informasi peringatan secara real-time kepada warganya.
Selanjutnya, Anonymous Sudan bersama dengan Cyber Av3ngers dan Killnet yang bersekutu dengan Rusia mengklaim telah menghapus situs-situs web dari lembaga think tank Israel Policy Forum dan kementerian keuangan negara tersebut.
Namun begitu belum ada konfirmasi soal kebenaran serangan tersebut.
(can/isn)
[Gambas:Video CNN]