Jakarta, CNN Indonesia —
Fenomena El Nino disebut punya andil dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan pada tiga tahun lalu bencana yang mendominasi adalah banjir, cuaca ekstrem, dan longsor akibat pengaruh La Nina atau kemarau basah.
Kini, fenomena El Nino atau kemarau kering menyebabkan peningkatan karhutla di sejumlah wilayah.
“Ini sudah delapan bulan berjalan hampir 500 kali kejadian karhutla yang terlaporkan. Ini menandakan fase El Nino yang tahun 2023 ini disebut lemah ke sedang,” kata Abdul lewat tayangan di Youtube BNPB Indonesia, Selasa (5/9).
Namun, kata dia, El Nino yang berlangsung di tahun ini masih pada skala lemah ke moderat. Hal ini bisa makin parah apabila skalanya moderat ke kuat.
“Kita benar-benar harus waspada, mungkin ini yang harus kita evaluasi untuk menyiapkan segenap segala sumber daya untuk mengantisipasi potensi El Nino di tahun depan,” kata dia.
Kendati begitu, menurut Abdul El Nino bukan satu-satunya penyebab karhutla di Indonesia. Abdul mengungkap faktor terjadinya karhutla justru kebanyakan disebabkan oleh manusia.
“Apakah tidak sengaja membuang puntung rokok atau membuat api unggun yang tidak dijaga,” tuturnya.
Beberapa wilayah hutan dan lahan di pegunungan juga sudah mulai menjadi hot spot atau titik panas yang berdampak karhutla.
Yang terbaru di antaranya adalah kebakaran di kawasan Bukit Teletubies, Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jumat (1/9) malam.
Selain itu, karhutla di kawasan jalur pendakian Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (1/9).
Ada pula kebakaran di Gunung Gede, Ponorogo, Selasa (5/9).
BNPB juga mencatat ada 499 kejadian kebakaran hutan dan lahan sepanjang Januari sampai Agustus 2023.
Abdul mengungkap kejadian karhutla tahun ini lebih cepat dan banyak dibandingkan dua tahun sebelumnya. Menurutnya sejak 2020 hingga 2022, jumlah kejadian karhutla selalu di bawah 300, tapi saat ini jumlah kejadian karhutla sudah tembus lebih dari 300, padahal baru setengah tahun berjalan.
“Dalam tiga tahun terakhir karena dipengaruhi la nina, itu karhutla tidak begitu signifikan jumlahnya selalu di bawah 200 atau 300. Ini sudah delapan bulan berjalan sudah hampir di 500 kali kejadian karhutla yang terlaporkan. Belum yang dilaporkan,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)juga sudah mewanti-wanti efek kedatangan fenomena El Nino. Salah satunya kebakaran hutan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pun meminta para pendaki gunung untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran di wilayah pegunungan.
“Misalnya kita hiking di Jawa itu jangan mudah membuang puntung rokok ya, akan terbakar meskipun bukan lahan gambut,” kata Dwikorita pada awal tahun ini.
(can/dmi)