Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap kronologi lengkap Gerhana Bulan Sebagian yang akan terjadi pada Minggu (29/10) dini hari.
Gerhana Bulan, kata BMKG, adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa ini, yang merupakan efek dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan, hanya terjadi pada saat fase purnama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar.
“Hal ini membuat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi tersebut,” jelas BMKG, dalam keterangan resmi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lewat akun Instagram-nya, mengungkap Gerhana Bulan Sebagian atau Parsial ini bakal terjadi pada Minggu (29/10).
Menurut BMKG, durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 28 menit 10 detik.
Sementara, durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase Gerhana Bulan Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4), terjadi selama 1 jam 18 menit 57 detik.
Selama gerhana jenis ini, sebagian Bulan akan menjadi gelap saat bergerak melewati bayangan Bumi. Gerhana ini akan terlihat di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika, serta Australia bagian barat.
BMKG pun mengungkap jadwal fase Gerhana Bulan Sebagian mulai dari Gerhana mulai hingga Gerhana akhir, Minggu (29/10) dini hari. Berikut rinciannya:
1. Gerhana mulai (P1) terjadi pada pukul 01.00.00 WIB/02.00.00 WITA/03.00.00 WIT (dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia)
2. Gerhana Sebagian mulai (U1) pukul 02.34.37 WIB/03.34.37 WITA/04.34.37 WIT (dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia)
3. Puncak Gerhana (Puncak) pukul 03.14.05 WIB/04.14.05 WITA/05.14.05 WIT (dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia)
4. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pukul 03.53.34 WIB/04.53.34 WITA/05.53.34 WIT (seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua bagian Timur)
5. Gerhana berakhir (P4) pukul 05.28.10 WIB/06.28.10 WITA/07.28.10 WIT (Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Kep. Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Kalimantan Barat).
Wilayah gerhana
Dalam unggahannya di Instagram, BMKG mengungkap tiga jenis wilayah yang bisa menikmati Gerhana Bulan Sebagian ini berdasarkan Peta Visibilitas Gerhana Bulan Sebagian. Peta tersebut memperlihatkan dua garis yakni U4 dan P4.
BMKG menjelaskan daerah yang tepat dilewati oleh garis U4 dan P4 berarti waktu terbenam Bulannya bersamaan dengan terjadinya fase-fase gerhana tersebut.
Hal ini menunjukkan juga bahwa pengamat yang berada di sebelah Timur garis-garis itu tidak akan dapat mengamati fase-fase akhir gerhana. Namun, wilayah itu dapat mengamati fase-fase sebelumnya, yakni saat Bulannya berada di atas horizon ketika peristiwa itu terjadi.
[Gambas:Instagram]
Jenis pertama, wilayah yang mendapat Gerhana Bulan dari awal hingga Bulan terbenam saat fase Gerhana Bulan Sebagian sedang berlangsung (sebelah timur garis U4). Daerahnya adalah Papua, sebagian besar Papua Barat, dan sebagian Maluku.
Jenis kedua, wilayah yang mendapat Gerhana Bulan dari awal hingga Bulan terbenam saat fase Gerhana Bulan Penumbra sedang berlangsung (berada di antara garis U4 dan P4).
Wilayah-wilayahnya terdiri dari sebagian kecil Papua Barat, sebagian Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali;
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan sebagian Jawa Barat.
Jenis ketiga, daerah yang dapat mengamati Gerhana Bulan dari awal hingga gerhana berakhir (sebelah barat garis P4).
Wilayahnya terdiri dari sebagian Kalimantan Barat, Sebagian Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.
[Gambas:Video CNN]
(rfi/arh)