Gemini Google Banjir Hujatan, Ternyata Tak Secanggih Itu

Jakarta, CNBC Indonesia – Google meluncurkan model teknologi kecerdasan buatan terbarunya yang dinamai ‘Gemini AI’ pada pekan lalu. Layanan ini digadang-gadang super canggih dan mengalahkan ChatGPT yang populer sejak 2022 lalu.

Namun, layanan tersebut menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Google banjir keluhan gara-gara sebuah video demonstrasi Gemini AI yang dirilis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Video berdurasi 6 menit tersebut menampilkan obrolan antara seorang pengguna dan chatbot berbasis Gemini AI. Chatbot itu terlihat sangat cerdas dengan kemampuan mengenali gambar visual dan objek fisik, serta mendeteksi perbedaannya.

Bahkan, Gemini memiliki kemampuan deskriptif yang sangat baik ketika lawan bicaranya menggambar bebek. Gemini mampu menjelaskan perbedaan gambar bebek dan mainan bebek karet.

Pada kolom deskripsi video yang diunggah di YouTube, Google membubuhkan catatan khusus berbunyi: “untuk tujuan demo ini, latensi telah dikurangi, dan output Gemini telah dipersingkat agar lebih efisien”.

Namun, disclaimer tersebut tak disertakan dalam video. Padahal, jika catatan bersifat krusial, semestinya turut dipaparkan di video.

Setelah peluncuran, Google akhirnya buka-bukaan ke Bloomberg bahwa demonstrasi video tidak dilakukan secara real-time. Google mengaku menggunakan gambar statik dan memberikan prompt format teks untuk direspons Gemini.

Kecurigaan soal kecerdasan Gemini yang terlampau fantastis pertama kali dilaporkan oleh The Information. Media tersebut mengatakan performa Gemini berbeda dari apa yang digembar-gemborkan Google lewat video demonya.

Setelah heboh di mana-mana dan mengundang berbagai keluhan dari warganet, Google pun mengeluarkan pernyataan resmi.

“Video ini merupakan gambaran ilustratif tentang kemungkinan berinteraksi dengan Gemini, berdasarkan petunjuk dan keluaran multimodal nyata dari pengujian. Kami menantikan untuk melihat apa yang dibuat orang-orang ketika akses ke Gemini Pro dibuka pada 13 Desember,” kata Google, dikutip dari CNBC International, Selasa (12/12/2023).

Video demo memang kerap disesuaikan. Namun, ketimpangan nyata antara kecanggihan Gemini pada video demo dan kenyataan di lapangan seakan mengingatkan kembali dengan rekam jejak Google.

Awal tahun ini, publik dan Wall Street mengkritik Google habis-habisan saat mendemonstrasikan chatbot AI Bard. Para karyawan mengatakan Bard merupakan proyek yang dikerjakan terburu-buru, sehingga demonstrasinya pun berantakan.

Kala itu, terlihat Google panik dan tak mau ketinggalan soal AI. Sebab, Microsoft pada pekan peluncuran yang sama juga mengumumkan integrasi Bing dengan ChatGPT.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Raksasa Teknologi Bohong Soal AI, Manusia Dikuras Habis

(fab/fab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *