Jakarta, CNN Indonesia —
Pertarungan antara Google dan pemerintah Amerika Serikat (AS) di pengadilan telah dimulai. Berikut fakta-fakta sidang dugaan monopoli bisnis tersebut.
Pekan pertama pemerintah AS lawan Google di pengadilan dimulai dengan perdebatan mengenai kekuatan perjanjian dan data.
Departemen Kehakiman sebelumnya berpendapat bahwa sekitar tahun 2010, Google mulai menggunakan strategi anti-persaingan untuk mempertahankan monopoli mesin pencari, mengutip The Verge.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dominasi Google dalam hal mesin pencarian mengalahkan kompetitornya seperti Bing dan Yahoo. Google juga memperkuat posisinya dengan “kekuatan default”, yaitu kesepakatan-kesepakatan yang membuat produk Google menjadi terdepan.
Hal ini termasuk membayar Apple dan Mozilla untuk menjadikan Google sebagai mesin pencarian bawaan di peramban Safari dan Firefox serta mengharuskan produsen Android secara mencolok menampilkan widget pencarian Google di ponsel.
Menurut Departemen Kehakiman AS, seiring pertumbuhannya Google menggunakan data pencarian dalam jumlah besar untuk meningkatkan performa mesin pencarian mereka dan membuatnya hampir tidak mungkin dikalahkan.
“Kasus ini adalah tentang masa depan internet dan apakah Google Search akan menghadapi persaingan berarti,” kata Jaksa Kenneth Dintzer dalam pernyataan pembuka.
Berkaca dari gugatan antimonopoli Microsoft
Pertarungan antara AS melawan Google merupakan lanjutan dari serangkaian upaya hukum yang gagal membatasi kekuatan dan pertumbuhan perusahaan teknologi terbesar di Amerika.
Ini adalah tindakan paling agresif dari Departemen Kehakiman sejak gugatan antimonopoli terhadap Microsoft pada 1990-an, yang menyatakan perusahaan tersebut telah menutup persaingan peramban web pada sistem Windows yang dominan.
Namun, persidangan ini dimulai dua tahun setelah hakim distrik memutuskan bahwa Apple dapat mempertahankan ekosistem iOS yang terkunci dan dua bulan setelah Microsoft memenangkan keputusan yang mengizinkannya membeli Activision Blizzard, melanjutkan konsolidasi industri game yang cepat.
Dalam kedua pertempuran tersebut, kedua perusahaan meyakinkan hakim bahwa mereka tidak hanya mencoba mengunci pasar, tapi juga membuat keputusan yang membantu konsumen.
Apple dan Microsoft juga menggambarkan tuduhan tersebut sebagai keluhan yang tidak jujur dari sesama perusahaan teknologi yang tidak dapat bersaing secara adil.
Google mengambil pendekatan serupa. “Jika Google dicegah bersaing, itu tidak akan membuat Yahoo atau DuckDuckGo berjalan lebih cepat,” kata pengacara John Schmidtlein.
Meskipun Departemen Kehakiman menarik persamaan antara Microsoft di tahun 90-an dan Google di masa kini, Schmidtlein mengatakan fakta-fakta dalam kasus ini dan pertarungan antimonopoli atas peramban Internet Explorer yang tidak disukai oleh Microsoft “tidak dapat lebih berlawanan dan berbeda.”
Alasannya, orang-orang secara mayoritas dan proaktif memilih Google bahkan ketika mereka diberi alternatif.
Secara terpisah, ia berpendapat penawaran mesin pencarian bawaan Google memberikan pendapatan yang sangat dibutuhkan browser web dan perjanjian Android-nya membantu menciptakan pesaing seluler yang layak untuk iOS.
Deretan saksi
Sidang pada pekan pertama ini fokus pada penggunaan istilah yang digunakan oleh raksasa teknologi ini. Saksi pertamanya adalah kepala ekonom Google Hal Varian.
Dintzer meminta keterangan Hal melalui serangkaian rantai email tentang bisnis pencarian Google.
Departemen Kehakiman juga membedah klaim yang dibuat Hal pada tahun 2009 tentang data dari pencarian pengguna yang kurang penting untuk kualitas mesin pencari yang menarik banyak keberatan dari pengacara Google.
Pemerintah AS diperkirakan akan mengajukan sejumlah saksi lainnya dalam persidangan ini, di antaranya staf, mantan karyawan Google, hingga CEO Sundar Pichai.
Sidang ini juga rencananya bakal menghadirkan Eddy Cue dan eksekutif Apple lainnya, serta pendiri Neeva Sridhar Ramaswamy, yang mesin pencarinya disebutkan dalam argumen pembuka.
“Google akan mendapatkan kesempatan untuk memeriksa silang para saksi dan membuat lubang dalam argumen departemen, tetapi kita mungkin tidak akan melihat sisi ceritanya ditata secara penuh sampai akhir Oktober,” kata jaksa agung negara.
[Gambas:Video CNN]
(rfi/dmi)