Jakarta, CNN Indonesia —
Manusia terkaya dunia versi Forbes, Elon Musk, mengaku akan menyumbang ke Rumah Sakit Israel dan Bulan Sabit Merah di Gaza sekaligus dengan dalih kepedulian terhadap orang-orang tak bersalah.
“X Corp akan mendonasikan seluruh pendapatan dari iklan dan langganan yang terkait dengan perang di Gaza ke rumah sakit di Israel dan Palang Merah/Bulan Sabit Merah di Gaza,” kicaunya di akun X, yang dulunya bernama Twitter, Rabu (22/11).
X Corp merupakan versi rebranding dari Twitter, perusahaan media sosial yang diakusisi oleh Musk pada Oktober 2022.
[Gambas:Twitter]
Salah satu netizen kemudian bertanya soal bagaimana caranya memastikan donasi Musk itu tak disalahgunakan oleh Hamas, kelompok militan Palestina yang tengah bertempur dengan Negara Zionis.
“Kami akan melacak bagaimana dana dibelanjakan dan disalurkan melalui Palang Merah/Bulan Sabit Merah. Ide-ide yang lebih baik dipersilakan,” Musk menjawab.
“Kita harus peduli terhadap orang-orang yang tidak bersalah tanpa memandang ras, keyakinan, agama, atau apa pun,” ia menambahkan.
Warganet @ChayaRaichik10 lantas mengunggah video pengakuan sosok yang diklaimnya sebagai pegawai Kementerian Kesehatan Gaza yang mengakui bahwa “Bulan Sabit Merah dimanfaatkan Hamas untuk kegiatan terorisnya.”
[Gambas:Twitter]
“Oke, apa cara yang lebih baik untuk membantu anak-anak di Gaza? Mungkin sekedar pembelian langsung perbekalan kesehatan anak,” Musk, yang juga CEO SpaceX, menyodorkan opsi lain.
“Tampaknya ini cara terbaik untuk memastikan pasokan medis benar-benar sampai ke anak-anak di Gaza,” timpal akun @ChayaRaichik10 itu.
Sementara, akun @krassenstein berkomentar bahwa perusahaan media sosial atau raksasa teknologi lain mesti melakukan hal yang sama, termasuk Google dan Meta.
“Kita harus melakukan apa pun yang kita bisa untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua orang,” ucap Elon Musk.
Sebelumnya, Musk beberapa kali berkomentar agak berbeda dengan tokoh-tokoh Barat lainnya soal perang di Gaza, yang bermula dari serangan Hamas ke Israel, Sabtu (7/10).
Meski masih bicara soal terorisme Hamas, Musk memilih menyarankan jalan damai kepada Israel berupa “conspicuous acts of kindness.” Bentuknya, memberi bantuan pengobatan hingga pangan kepada warga Gaza.
Beberapa raksasa teknologi juga mengutuk Hamas dan tak melakukan hal sebaliknya terhadap Israel, seperti yang dilakukan Meta dan CEO-nya Mark Zuckerberg, serta TikTok.
[Gambas:Video CNN]
(tim/arh)