Jakarta, CNBC Indonesia – Startup kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk menggalang modal US$ 1 miliar (Rp 15,46 triliun). Perusahaan yang diberi nama X.AI mencari modal lewat penawaran saham.
Dalam laporan ke otoritas bursa AS yang dikutip oleh CNBC International, X.AI menyatakan perusahaan telah memiliki modal US$ 135 juta (Rp 2 triliun) dari empat investor. Mereka mengklaim memiliki “kesepakatan yang mengikat” untuk pembelian saham yang tersisa.
Musk mengumumkan pendirian X.AI pada Juli 2023. Tujuan pendirian startup tersebut, menurutnya, adalah “memahami hakikat sesungguhnya dari alam semesta.”
X.AI bulan lalu merilis robot chat serupa ChatGPT yang diberi nama Grok. Chatbot ini dirilis berbekal dua bulan pelatihan menggunakan data dan memiliki kemampuan untuk terus belajar dengan mencari informasi real-time dari internet.
“Grok didesain untuk menjawab pertanyaan dengan jenaka dan gaya pemberontak, karena itu tolong jangan gunakan jika Anda benci bercanda. Ia juga akan menjawab pertanyaan ‘bandel’ yang ditolak oleh sistem AI lain,” kata X.AI di websitenya.
X.AI berusaha bersaing dengan ChatGPT lewa Grok. Perusahaan di balik ChatGPT adalah OpenAI, yang didirikan oleh Musk. Musk hengkang dari OpenAI pada 2018 karena berselisih dengan Sam Altman, sang CEO. Selain ChatGPT, Grok juga bersaing dengan Bard buatan Google dan Claude buatan Anthropic.
Langkah Musk memasuki persaingan AI telah tampak sejak awal tahun. Saat itu, Musk diketahui membeli ribuan GPU produksi Nvidia. GPU adalah chip komputer yang digunakan untuk membangun infrastruktur AI.
Musk kini memimpin beberapa perusahaan di bidang teknologi. Selain sebagai CEO Tesla dan SpaceX, Musk juga memiliki startup chip otak Neuralink dan perusahaan pengeboran Boring Company. Ia juga merupakan pemilik Twitter, yang kini berganti nama menjadi X.
Bulan lalu, Musk menyatakan investor di Twitter akan memiliki 25 persen dari saham X.AI. “Kami perusahaan yang terpisah dari X Corp, tetapi akan bekerja dengan X, Tesla, dan perusahaan lainnya untuk mencapai misi kami,” kata X.AI di websitenya.
X.AI mempekerjakan mantan pegawai perusahaan AI lainnya seperti DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, serta perusahaan teknolog lain seperti Twitter dan Tesla. Para pegawai tersebut terlibat dalam proyek seperti AlphaCode dan ChatGPT.
Dalam pembicaraan dengan investor Tesla, Musk sempat mengungkapkan alasan pendirian X.AI.
“Beberapa ilmuwan dan insinyur AI terbaik dunia tertarik untuk bergabung di startup tapi enggan untuk bekerja di perusahaan besar seperti Tesla. Oleh karena itu, saya berpikir, lebih baik mereka bekerja di startup milik saya daripada di perusahaan lain. Ini adalah cikal bakal dari X.AI,” kata Musk.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Cek Gurita Bisnis Elon Musk, Chip Otak Hingga Pesaing ChatGPT
(dem/dem)