Elon Musk ‘Berulah’ Lagi, Apple-Disney Cs Setop Iklan di X

Jakarta, CNBC Indonesia – Apple dan Disney serta sejumlah perusahaan raksasa lainnya memutuskan untuk berhenti beriklan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Keputusan ini diambil setelah Bos X Elon Musk mengatakan dia setuju dengan unggahan media sosial yang menuduh “komunitas Yahudi” mendorong “kebencian terhadap orang kulit putih”. Hal ini diungkapkan menurut sumber yang mengetahui langkah kedua perusahaan kepada CNBC International.

Selain itu, raksasa media Warner Bros Discovery, Paramount Global, dan Lions Gate Entertainment juga menghentikan sementara kampanye iklan mereka di X. Juru bicara perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan keputusan ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak berhenti sampai di situ, juru bicara Comcast, perusahaan pemilik Bravo dan Xfinity yang juga merupakan perusahaan induk CNBC, mengatakan pada Jumat (17/11/2023) bahwa mereka menghentikan kampanye iklan online di X.

Sebelumnya, kelompok nirlaba Media Matters for America menyebut konten iklan sejumlah perusahaan besar seperti IBM, Disney, Oracle, dan Infinity ditampilkan di samping “konten yang memuji Adolf Hitler dan Partai Nazi-nya”.

Seorang juru bicara IBM kemudian mengatakan pada Kamis lalu bahwa raksasa teknologi itu akan menghentikan kampanye iklan daringnya di X.

“IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X, sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” katanya dikutip dari CNBC, Sabtu (18/11/2023).

Sementara itu, Apple, Disney, dan Oracle tidak menanggapi permintaan komentar.

Sebuah koalisi yang terdiri dari 163 pemimpin Yahudi, aktivis dan akademisi yang mewakili kedua partai politik besar juga mengeluarkan pernyataan minggu ini sebagai tanggapan atas perilaku Musk baru-baru ini. Koalisi yang bernama Group X Out Hate itu menyerukan perusahaan-perusahaan seperti Disney, Apple dan Amazon “untuk berhenti mendanai X melalui belanja iklan mereka.”

Grup koalisi tersebut awalnya mendesak perusahaan-perusahaan tersebut untuk menangguhkan kampanye iklan online mereka di X pada bulan September, ketika Musk menyindir bahwa ia akan mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL). Musk menuduh ADL “mencoba mematikan platform ini dengan cara yang salah dan menuduh saya antisemit.”

Pada saat itu, CEO ADL Jonathan Greenblatt, yang juga mengkritik unggahan X kontroversial Musk baru-baru ini minggu ini, menolak retorika pimpinan Tesla tersebut sebagai “ancaman tuntutan hukum yang sembrono.”

Pada Jumat, Gedung Putih secara terbuka mengkritik Musk atas tweet miliarder tersebut.

Pada hari yang sama, Musk menanggapi reaksi keras yang ia terima. Ia memutuskan para pengguna X yang mencuit slogan politik Palestina, “from the river to the sea” akan kena suspend.

“Seperti yang saya katakan awal pekan ini, “dekolonisasi”, “from the river to the sea” dan eufemisme serupa menyiratkan genosida,” tulis Musk.

“Seruan yang jelas untuk melakukan kekerasan ekstrem bertentangan dengan persyaratan layanan kami dan akan mengakibatkan suspension.”

Greenblatt menanggapinya dengan mengatakan dalam unggahan X bahwa langkah tersebut penting dan memerangi kebencian.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos Apple Kasih Pesan Menohok ke Elon Musk

(luc/luc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *