Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan media sosial X (sebelumnya Twitter) menggugat kelompok watchdog Media Matters dengan tuduhan bahwa organisasi itu mencemarkan nama baik platform tersebut karena dituding antisemit.
Media Matters sebelumnya menerbitkan laporan yang mengatakan bahwa platform media sosial milik Elon Musk itu menggembar-gemborkan Adolf Hitler dan Nazi.
X semakin mendapat kecaman sejak Media Matters menerbitkan laporan tersebut pada hari Kamis, yang membuat IBM, Comcast dan beberapa pengiklan lainnya menarik iklan dari platform tersebut sebagai tanggapan.
Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Texas, X mengklaim bahwa Media Matters “memanipulasi” platform media sosial dengan menggunakan akun yang secara eksklusif mengikuti akun-akun untuk merek-merek besar atau pengguna yang dikenal menghasilkan konten pinggiran, dan “terpaksa scrolling dan refreshing” feed tanpa henti hingga menemukan iklan di samping postingan ekstremis.
Laporan Media Matters salah menggambarkan pengalaman yang biasa terjadi di X “dengan tujuan merugikan X dan bisnisnya,” kata perusahaan itu dalam gugatannya, mengutip Reuters.
Presiden Media Matters, Angelo Carusone dalam sebuah pernyataan menyebutkan gugatan tersebut “sembrono” dan “dimaksudkan untuk menggertak para pengkritik X agar diam”.
“Media Matters mendukung pemberitaannya dan berharap untuk menang di pengadilan,” tambahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Senin, Carusone mengatakan bahwa temuan lembaga nirlaba tersebut bertentangan dengan pernyataan X bahwa mereka telah memperkenalkan perlindungan keamanan untuk mencegah iklan muncul di samping konten yang berbahaya.
Sementara itu, CEO X Linda Yaccarino, menyebut laporan dari Media Matters yang menyebabkan penarikan pengiklan berskala besar sebagai “menyesatkan dan dimanipulasi”. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah catatan yang ia kirimkan ke karyawan X pada Minggu malam.
“Meskipun beberapa pengiklan mungkin telah menghentikan sementara investasi karena artikel yang menyesatkan, data akan menceritakan kisah yang sebenarnya,” tulis Yaccarino dalam catatan berjudul ” Our Work is Meaningful.
“Karena bagi kami semua yang bekerja di X, kami sudah sangat jelas dalam upaya kami memerangi antisemitisme dan diskriminasi, karena tidak ada tempat untuk hal itu di mana pun di dunia ini,” lanjutnya, mengutip Engadget.
Dia juga membingkai situasi ini sebagai masalah kebebasan berbicara, dengan menulis bahwa “tidak ada kritik yang akan menghalangi kami dari misi kami untuk melindungi kebebasan berbicara.” Dengan demikian, ia menyelaraskan dirinya dengan klaim berulang kali dari pemilik X, Elon Musk, bahwa kebebasan berbicara di platform tersebut adalah hal yang terpenting.
Musk telah berulang kali menepis kekhawatiran akan meningkatnya ujaran kebencian di X sejak ia membeli layanan tersebut tahun lalu.
Pengiklan besar termasuk IBM, Apple, Disney, Lionsgate, Warner Brothers Discovery, Paramount Global, dan NBCUniversal, yang divisi periklanannya dipimpin oleh Yaccarino, menarik iklan mereka dari X minggu lalu setelah sebuah laporan dari Media Matters for America menemukan bahwa iklan beberapa merek tersebut ditayangkan di samping konten pro-Nazi di situs web.
Langkah ini juga dilakukan beberapa hari setelah Musk secara terbuka mendukung teori konspirasi antisemit sebagai tanggapan terhadap seorang pengguna X yang beraliran ekstrem kanan. Komentar Musk menuai kritik luas, termasuk pernyataan dari Gedung Putih, yang menyebut unggahannya sebagai “promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan” yang “bertentangan dengan nilai-nilai inti kita sebagai orang Amerika.”
Pada hari Jumat, Musk mengatakan bahwa perusahaan akan mengajukan “gugatan termonuklir terhadap Media Matters dan SEMUA pihak yang berkolusi dalam serangan curang terhadap perusahaan kami.” Perusahaan mengajukan gugatan tersebut pada hari Senin.
Menurut laporan Forbes, Yaccarino sudah berada di bawah tekanan untuk mengundurkan diri sebagai CEO X dari para pengiklan yang mempertanyakan keputusannya mempertaruhkan reputasinya untuk melindungi Musk. Dalam sebuah postingan di X pada Senin pagi, Yaccarino menggandakan kritiknya terhadap Media Matters.
“Ketika Anda memiliki konsekuensi seperti ini, akan ada pengkritik dan gangguan yang dibuat-buat, tetapi kami tidak tergoyahkan dalam misi kami,” tulisnya. “Terima kasih telah berdiri bersama kami!”
[Gambas:Video CNN]
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]