Jakarta, CNBC Indonesia – CEO dan co-founder acara konferensi teknologi dunia ‘Web Summit’, Paddy Cosgrave, mengundurkan diri dari posisinya. Hal tersebut menyusul pernyataan kontroversial yang ia lontarkan terkait konflik di Timur Tengah antara kelompok Hamas dan Israel.
Alhasil, Web Summit yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang terkena getahnya. Sejumlah petinggi indutri Teknologi dari Alphabet (Google) Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp), hingga Amazon, membatalkan kehadiran mereka.
“Komentar personal saya telah menjadi distraksi untuk acara, tim kami, sponsor kami, startup kami, dan semua tamu yang hadir,” kata Cosgrave dalam pernyataannya akhir pekan lalu, dikutip dari CNBC International, Senin (23/10/2023).
Sebagai informasi, Cosgrave mengemukakan pendapatnya soal konflik Hamas dan Israel di akun X (dulu Twitter) personalnya beberapa saat lalu. Ia mengkritisi dukungan Barat ke Israel, dalam konflik yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 lalu.
“Saya terkejut dengan retorika dan tindakan dari banyak petinggi dan pemerintah Barat, terkecuali pemerintah Irlandia yang sekali lagi berdiri pada hal yang benar,” kata Paddy di akun X-nya.
“Kejahatan perang adalah kejahatan perang. Ketika dilakukan oleh sekutu, harus tetap disebut sebagaimana kenyataannya,” ia menuturkan.
Pernyataan itu langsung memicu reaksi. Beberapa tokoh industri teknologi seperti CEO Y Combinator Garry Tan dan investor Sequoia Capital Ravi Gupta menyatakan batal tampil dalam konferensi yang akan diadakan pada November mendatang di Lisbon, Portugal.
Beberapa tokoh industri teknologi asal Israel juga langsung menghubungi manajemen Web Summit untuk membatalkan partisipasi mereka dalam acara tersebut. Nama-nama mereka diam-diam telah dihapus dalam daftar di website Web Summit, menurut sumber dalam.
Dalam 24 jam, para pembicara berkebangsaan Israel menyatakan mundur dari Web Summit. Awalnya, ada 5 pembicara Israel yang akan hadir. Namun, kini tak tersisa satu pun.
Melihat dampak dari pernyataannya, Cosgrave meminta maaf pada awal pekan lalu. Ia mengakui pernyataan tersebut memicu kontroversi karena dipublikasikan pada waktu yang tak tepat, di tengah sensitivitas yang tinggi terkait isu geopolitik yang terjadi.
Kendati begitu, permintaan maaf Cosgrave tak terlalu berimbas. Bahkan, makin banyak petinggi teknologi yang akhirnya batal datang.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Hamas-Israel Panas, Bos TikTok-Facebook-Twitter Kena Getahnya
(fab/fab)