Jakarta, CNN Indonesia —
Fenomena konjungsi bulan purnama super alias supermoon Rabu (30/8) malam ini hingga Kamis (31/8) pagi akan ditemani setidaknya tiga planet di Tata Surya.
Supermoon sendiri terjadi saat fase bulan purnama dengan kondisi Bulan-Bumi mencapai jarak terdekatnya atau perigee. Menurut Planetarium dan Observatorium Jakarta, puncaknya akan terjadi pada pukul 22.52 WIB dengan jarak Bulan-Bumi 357.181 km.
“Bulan akan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dibandingkan bulan purnama biasanya, namun perbedaannya tidak signifikan,” menurut keterangan Planetarium di akun Instagram-nya.
Pada saat bulan purnama ini, beberapa planet akan tampak di langit, dengan syarat langit malam cerah tanpa awan dan hujan.
Berikut daftar lengkapnya:
Saturnus
Kehadiran Saturnus pada malam ini bersamaan dengan waktu konjungsinya. Fenomena konjungsi sendiri merupakan peristiwa pertemuan atau papasan dekat semu antara dua objek di langit relatif dari pengamat di Bumi.
“Konjungsi Bulan dan Saturnus akan terjadi pada hari Rabu, tanggal 30 Agustus 2023. Sahabat dapat mengamati fenomena ini mulai pukul 17.43 WIB hingga keesokan harinya pukul 05.56 WIB,” tulis akun Instagram Planetarium Jakarta.
Apa ciri penampakannya? “Di dekat Bulan akan tampak titik cahaya seperti bintang tapi tidak berkelip-kelip, itulah Planet Saturnus,” kata Planetarium.
Saturnus terbit pada pukul 17.43 WIB dan terbenam pada pukul 05.56 WIB esok harinya.
Pada fenomena konjungsi ini, Bulan dan Saturnus akan berada di bujur langit yang sama dengan jarak pisah sudut sebesar 2° 29′.
Menurut Observatorium Bosscha, waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah pada Rabu (30/8) pukul 18.01 WIB sampai dengan Kamis (31/8) pukul 05.07 WIB.
Sebagai catatan, waktu tersebut menggunakan waktu lokal Lembang, Jawa Barat, sehingga mungkin akan berbeda beberapa menit dengan waktu lokal di daerah lain.
Semakin malam, posisi Saturnus terlihat semakin dekat dengan Bulan. Pada puncak perigee, Saturnus berjarak sejauh 3,7 derajat dari Bulan.
Planetarium menyebut planet bercincin ini akan menjadi lebih ke arah barat dibandingkan Bulan, seolah mendahuluinya, mulai Kamis (31/8) pukul 02.00 WIB.
Sementara, Bulan seolah bergeser ke Timur jika dibandingkan terhadap posisi bintang-bintang, sebagai efek rotasi Bumi dan pergerakan Bulan mengelilingi Bumi.
Saturnus akan lebih dahulu terbenam pada Kamis (31/8) pukul 05.49 WIB, disusul dengan Bulan terbenam pukul 06.03 WIB.
Planetarium mengungkap fenomena konjungsi SuperBlueMoon dan Saturnus ini dapat diamati secara langsung tanpa bantuan alat khusus.
Jupiter
Planetarium menjelaskan supermoon biru juga akan ditemani raksasa Tata Surya, Jupiter. Planet gas raksasa ini mulai terlihat di langit sebelah timur sejak pukul 22.17 WIB.
Konjungsi sesungguhnya Bulan dan Jupiter sendiri baru akan terjadi di awal September. Yakni, 4 September pada pukul 22.15 WIB di arah timur, dan 5 September pukul 05.45 WIB di langit barat.
Saat itu, jarak kedua benda langit itu mencapai 7 derajat hingga 4 derajat 4′.
Venus
Planetarium juga mengungkap blue moon akan ditemani Planet Venus saat fajar mulai mendekat. Sang Bintang Kejora dijadwalkan terbit sejak Kamis (31/8) pukul 04.11 WIB di langit sebelah timur.
Pendekatan Venus-Bulan sendiri mencapai titik terbaik pada 12 September pukul 04.00 WIB dan 05.45 WIB. Keduanya akan berdekatan di arah timur-timur laut pada jarak 11 derajat-an.
[Gambas:Video CNN]
(lom/arh)