Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah penelitian terbaru mengungkap dampak mengerikan apabila suhu Bumi naik 1 derajat Celsius atau lebih dari saat ini. Menurut penelitian itu, setiap tahun miliaran orang akan terpapar panas yang sangat ekstrem, sehingga tidak bisa mendinginkan diri secara alami jika hal itu terjadi.
Penelitian terbaru itu terbit pada Senin (9/10) di Proceedings of the National Academy of Sciences yang dilakukan oleh lintas disiplin ilmu dari Penn State College of Health and Human Development, Purdue University College of Sciences, dan Purdue Institute for a Sustainable Future.
Hasil penelitian itu mengindikasikan bahwa pemanasan Bumi yang melebihi 1,5°C di atas tingkat pra-industri akan semakin merusak kesehatan manusia di seluruh dunia.
Manusia hanya dapat bertahan pada kombinasi panas dan kelembapan tertentu sebelum tubuh mereka mulai mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan panas, seperti serangan panas atau serangan jantung. Karena perubahan iklim mendorong suhu yang lebih tinggi di seluruh dunia, miliaran orang dapat mengalami gangguan kesehatan di luar batas ini.
Tim peneliti memodelkan kenaikan suhu global yang berkisar antara 1,5°C dan 4°C, yang dianggap sebagai skenario terburuk ketika pemanasan akan mulai meningkat, untuk mengidentifikasi area-area di Bumi di mana pemanasan akan menyebabkan tingkat panas dan kelembapan yang melebihi batas kemampuan manusia.
“Untuk memahami betapa kompleksnya masalah dunia nyata seperti perubahan iklim yang akan mempengaruhi kesehatan manusia, Anda membutuhkan keahlian tentang planet dan tubuh manusia,” kata W. Larry Kenney, profesor fisiologi dan kinesiologi, Marie Underhill Noll Chair in Human Performance di Penn State dan salah satu penulis studi baru ini, mengutip Science Daily, Rabu (11/10).
Tempat-tempat tak layak huni
Batas suhu udara lingkungan untuk orang berusia muda dan sehat adalah sekitar 31°C, yang setara dengan 87,8 F pada kelembapan 100 persen, menurut penelitian yang diterbitkan tahun lalu oleh para peneliti Penn State. Namun, selain suhu dan kelembapan, ambang batas spesifik untuk setiap individu pada saat tertentu juga bergantung pada tingkat aktivitas mereka dan faktor lingkungan lainnya, termasuk kecepatan angin dan radiasi matahari.
Menurut para peneliti, dalam sejarah manusia, suhu dan kelembapan yang melebihi batas kemampuan manusia hanya tercatat beberapa kali – dan hanya untuk beberapa jam saja seperti di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika suhu global meningkat 2°C di atas tingkat pra-industri, sekitar 2,2 miliar penduduk Pakistan dan Lembah Sungai Indus di India, 1 miliar orang yang tinggal di Cina bagian timur, dan 800 juta penduduk Afrika sub-Sahara setiap tahunnya akan mengalami panas selama berjam-jam yang melebihi batas toleransi manusia.
Wilayah-wilayah ini akan mengalami gelombang panas dengan kelembapan tinggi. Gelombang panas dengan kelembapan yang lebih tinggi dapat lebih berbahaya karena udara tidak dapat menyerap kelembapan yang berlebih, membatasi penguapan keringat dari tubuh manusia dan kelembapan dari beberapa infrastruktur, seperti pendingin penguapan.
Dan Bumi pun Makin Panas (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)
Sampai mana batas kemampuan manusia di halaman berikutnya…