COP28 Dimulai, Amaterasu, Hingga Dugaan Kebocoran Data Pemilih


Jakarta, CNN Indonesia —

Isu-isu mengenai teknologi, sains, hingga iklim mencuat pekan ini, di antaranya mengenai perhelatan konferensi iklim COP28 yang digelar di Dubai hingga dugaan kebocoran data pemilih Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Salah satu isu yang paling mendapat sorotan di kanal Teknologi adalah perhelatan COP28 yang resmi dibuka pada Kamis (30/11). Berita-berita mengenai mengenai musim hujan hingga cuaca ekstrem juga masih mendominasi.

Sementara itu, dari segi sains, ada berita mengenai Amaterasu yang mendapat perhatian khusus pembaca selama satu pekan terakhir.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rangkuman lengkap Tekno Sepekan:

COP28 resmi dibuka

Konferensi tingkat tinggi (KTT) iklim PBB, COP28, resmi dibuka di Dubai, Kamis (30/11).

Salah satu sorotan mengenai perhelatan ini adalah negara-negara menyepakati dana kerugian dan kerusakan iklim pada hari pertama konferensi iklim PBB yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

“Kita telah membuat sejarah hari ini,” kata Presiden COP28, Sultan Al Jaber, mengutip AFP, Jumat (1/12).

Jaber mengatakan bahwa ini adalah “pertama kalinya sebuah keputusan diadopsi pada hari pertama COP mana pun dan kecepatan kami melakukannya juga unik, fenomenal, dan bersejarah.”

Dana ‘loss and damage’ merupakan kompensasi negara-negara kaya untuk kerusakan iklim. Ini akan menjadi dana untuk membantu negara-negara miskin pulih dari dampak perubahan iklim.

Sebelumnya, negara-negara ini hanya menerima dana untuk mitigasi, upaya untuk beralih dari bahan bakar fosil dan adaptasi.

Tingkah aneh El Nino

Studi mengungkap pemicu El Nino kuat muncul secara tak terduga tahun ini imbas kumpulan air hangat yang aneh di Pasifik sebelah barat hingga sisa La Nina.

El Nino merupakan pemanasan lautan dan atmosfer di Samudera Pasifik tropis yang memicu perubahan curah hujan, dengan efek buat Indonesia kebanyakan berupa kekeringan.

Sebaliknya, La Nina merupakan pendinginan lautan di area yang sama yang memicu curah hujan tinggi. El Nino biasanya memicu pemanasan di Pasifik tropis bagian timur, yang kemudian membentuk kondisi atmosfer dan pola cuaca di seluruh dunia.

Meskipun kejadian El Nino tahun ini bukanlah hal yang mengejutkan, Todd Crawford, ahli meteorologi di konsultan prakiraan cuaca Atmospheric G2, dalam kicauannya di X, mengatakan respons atmosfer “tidak terlihat seperti kejadian El Nino kuat lainnya baru-baru ini.”

Amaterasu hujani bumi

Para astronom mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat tinggi jatuh ke Bumi. Fenomena ini sempat memicu kebingungan karena partikel tersebut berasal dari wilayah luar angkasa yang tampaknya kosong.

Partikel itu, yang diberi nama Amaterasu, diambil dari nama dewi matahari dalam mitologi Jepang, merupakan salah satu sinar kosmik berenergi tertinggi yang pernah terdeteksi.

Hanya peristiwa kosmik yang paling kuat, pada skala yang jauh melampaui ledakan bintang, yang diperkirakan mampu menghasilkan partikel energik seperti itu.

Namun, dikutip dari The Guardian, Amaterasu tampaknya muncul dari Local Void, sebuah area ruang kosong yang berbatasan dengan galaksi Bima Sakti.

“Anda menelusuri lintasannya hingga ke sumbernya dan tidak ada energi yang cukup tinggi untuk menghasilkannya,” kata John Matthews, dari University of Utah, yang juga salah satu penulis makalah di jurnal Science yang mengungkap temuan tersebut.

Hujan deras makin sering efek global warming

Sebuah studi dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK) menunjukkan pemanasan global membuat frekuensi hujan menjadi lebih sering dengan intensitas yang lebih deras.

“Studi kami menegaskan bahwa intensitas dan frekuensi hujan lebat yang ekstrem meningkat secara eksponensial seiring dengan meningkatnya pemanasan global,” jelas Max Kotz, penulis utama studi yang diterbitkan dalam Journal of Climate.

Studi terbaru ini sesuai dengan teori fisika hubungan klasik Clausius-Clapeyron pada 1834, yang menyatakan udara yang lebih hangat dapat menahan lebih banyak uap air.

Model iklim terkini memberikan hasil yang bervariasi dalam hal seberapa kuat skala curah hujan ekstrem dan hubungannya dengan pemanasan global. Namun model-model ini cenderung meremehkan peningkatan curah hujan sebagai dampak pemanasan global tersebut.

Data KPU diduga bocor

Sebanyak 250 juta data Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga bocor dan dijual ke forum hacker.

Akun dengan nama Jimbo di situs peretasan BreachForums mengunggah dugaan bocoran data yang didapat dari situs KPU pada Senin (27/11) pukul 09.21 WIB. Akun ini menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan DPT, https://cekdptonline.kpu.go.id/.

Data yang dibobol diklaim berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat. Pengunggah mengklaim memiliki lebih dari 250 juta (252.327.304) data. Ia menyediakan 500 ribu data sebagai sampel.

Jimbo menjual bocoran data tersebut dengan harga 2 BTC atau US$74 ribu (Rp1,14 miliar).

Usai menerima informasi terkait dugaan pembobolan data pemilih oleh ‘Jimbo’, KPU langsung melakukan penelusuran dan bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait. Tujuannya, memverifikasi sumber data yang diduga telah dibobol.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *