Chat Rahasia Ungkap Akal Bulus Bos Kripto Tipu Nasabah FTX

Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus Sam Bankman-Fried bergantung pada kesaksian dan pesan teks dari orang-orang di lingkaran petinggi FTX dan Alameda Research. Di lingkaran petinggi tersebut ada rekan pendiri FTX hingga mantan pacar SBF yang pada saat itu adalah CEO Alameda Research.

Dari lusinan barang bukti dalam tiga minggu pertama persidangan, sekumpulan pesan di aplikasi terenkripsi, Signal memberikan gambaran jelas tentang dugaan kejahatan Bankman-Fried.

SBF menghadapi tujuh dakwaan pidana, termasuk penipuan transaksi elektronik, penipuan sekuritas, dan pencucian uang, yang dapat membuatnya dipenjara seumur hidup. Bankman-Fried mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam upaya untuk membuktikan kasusnya kepada juri Manhattan, pemerintah telah menyajikan serangkaian percakapan di Signal yang melibatkan Bankman-Fried, Caroline Ellison, mantan pacarnya dan mantan CEO Alameda Research, dan mantan teman serta eksekutif bisnis Gary Wang, Nishad Singh, dan Ryan Salame. Chat mereka berasal dari November 2021.

CNBC Internasional mengutip langsung dari pesan Signal grup FTX.

Salah satu percakapan tersebut berasal dari grup chat mereka. Grup chat di Signal yang diberinama “obrolan grup kecil” mencakup Ellison, Bankman-Fried, dan Joe Bankman, ayah terdakwa, yang memberi nasihat kepada perusahaan mengenai masalah terkait pajak dan hal-hal lainnya.

Juga dalam grup tersebut adalah Ramnik Arora, mantan pemimpin produk untuk FTX Ryne Miller, yang merupakan penasihat umum perusahaan dan Constance Wang, mantan kepala operasi, serta Salame, Singh, Wang dan empat lainnya.

Percakapan dimulai dengan dua pesan dari Bankman-Fried yang diposting pada pukul 3:47 pada 7 November 2022, hari saat FTX mengumumkan krisis likuiditas dan mulai mencari uang tunai untuk menutup lubang menganga di neracanya.

Saat itu, Bankman-Fried berpura-pura di depan umum bahwa semuanya baik-baik saja.

“FTX baik-baik saja. Aset baik-baik saja,” tulisnya dalam tweet hari itu. Postingan tersebut telah dihapus.

Namun ketika Bankman-Fried men-tweet jaminan dan berjanji bahwa dana nasabah aman, para eksekutif makin khawatir dengan semakin besarnya kekurangan tersebut, menurut jaksa.

Dalam rangkaian grup chat ini, Bankman-Fried mengemukakan beberapa hal yang mungkin dilakukan, termasuk menghentikan penarikan, mengirimkan “utas tweet yang percaya diri” dan menghubungi pegawai perusahaan seperti Silverlake, Sequoia, dan Apollo “begitu mereka bangun beberapa jam ke depan” untuk mencoba mengumpulkan uang tunai.

Pagi harinya, sekitar pukul 5:22 pagi, Salame menautkan salah satu tweet dari pedagang kripto anonim yang mengatakan, “tidak sabar menunggu airdrop FTX saya karena tidak memindahkan dana saya.”

Bankman-Fried menyampaikan idenya untuk memanfaatkan postingan tersebut untuk memberikan harapan palsu kepada pelanggan FTX bahwa mereka akan menerima token gratis jika mereka tidak menarik aset mereka dari FTX.

Keesokan harinya, 8 November, Ellison meminta bantuan kelompok tersebut mengenai membuat pesan ke publik.

Dia menulis, “beberapa orang secara internal bertanya kepada saya apakah mereka harus terus membuat pernyataan kepada pihak eksternal seperti ‘Alameda mampu membayar utang.’ hanya berhenti membalas pesan mereka? atau apa?”

Pada hari yang sama FTX menyetop segala jenis penarikan dana dari platformnya. Harga FTT, token asli FTX, anjlok lebih dari 75 persen, dan pengguna FTX pun berlomba menarik dana mereka.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bandar Kripto Penipu Minta Keluar Penjara 5 Kali Seminggu

(dem)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *