Jakarta, CNBC Indonesia – Flash Coffee tutup di Singapura. Sebanyak 11 gerai startup yang berawal dari Jakarta tersebut sudah tidak beroperasi dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Channel News Asia, di 11 gerai Flash Coffee di Singapura yang tutup tergantung tanda yang menyatakan bahwa para pegawai sedang “mogok” karena gaji yang terlambat dibayar.
Namun, manajemen Flash Coffee menyangkal. “Beda dengan berita yang beredar, staf kami di Singapura tidak sedang mogok,” kata juru bicara perusahaan kepada Channel News Asia. “Kami menghentikan operasi di 11 gerai dan sebagai dampaknya, barista kami tidak harus datang bekerja.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Flash Coffe mengklaim untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan, perusahaan memutuskan untuk “melakukan konsolidasi dan fokus di pasar yang paling menjanjikan,”
“Untuk mendukung fokus baru ini, kami menyetop operasi di Singapura kemarin, yang terdiri dari 11 gerai dari sekitar 200 gerai kami di seluruh dunia,” kata Flash Coffee.
Investasi Rp 738 miliar
Flash Coffee pada Mei baru mengumumkan meraih modal segar Investasi baru senilai US$ 50 juta (Rp 738 miliar). Pendanaan Seri B tersebut dipimpin oleh White Star Capital dengan partisipasi Delivery Hero, Geschwister Oetker, dan Conny & Co.
Perusahaan menyatakan modal tambahan akan digunakan untuk berekspansi lebih luas di Indonesia, yang disebut sebagai pasar paling matang Flash Coffee.
Flash Coffee baru-baru ini memperluas jaringan gerai kopi mereka ke Bandung, ekspansi pertama perusahaan di luar Jakarta. Pada Juli 2023, gerai kopi pertama Flash Coffee di Surabaya mulai beroperasi.
Selain ekspansi di Indonesia, modal tambahan akan dipompa untuk mencapai titik profit di level grup serta mengembangkan inovasi produk dan teknologi.
Dalam dua tahun terakhir, Flash Coffee mengklaim mencetak pertumbuhan yang eksponensial. Pada 2021, pendapatan perusahaan naik 23 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022, Flash Coffee melaporkan pendapatan yang tumbuh 4 kali lipat dan kenaikan EBITDA lebih dari 2 kali lipat.
Flash Coffee menargetkan mencapai laba bersih pada 2024 di level grup dan menyatakan bakal membukukan EBITDA positif di salah satu pasar dalam beberapa bulan ke depan.
“100 persen dari 92 toko kami di Indonesia telah mencetak laba, kami telah menemukan product-market fit yang solid dan antusias untuk terus menambah kehadiran kami di kota-kota lain di Indonesia,” kata CEO Flash Coffe David Brunier dalam siaran persnya, Mei lalu.
[Gambas:Video CNBC]
(dem/dem)