Bandar Kripto Bangkrut Ungkap Dosa Terbesar, Bukan Tipu Orang

Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri FTX Sam Bankman-Fried mengungkap dosa terbesar yang ia lakukan saat membangun dan menjalankan perusahaannya.

Kesalahan tersebut bukan menipu orang seperti yang dituduhkan. Ia mengaku kepada juri dalam persidangan pidananya bahwa dia tidak melakukan penipuan apapun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sidang yang dilakukan Jumat (27/10) waktu setempat, pengacara Mark Cohen bertanya kepada Bankman-Fried apakah dia menipu seseorang.

Bankman-Fried menjawab “Tidak, saya tidak melakukannya,”.

Cohen melanjutkan dengan menanyakan apakah dia mengambil dana nasabah, dan Bankman-Fried menjawab “tidak”.

Dalam persidangan itu, ia mengakui bahwa salah satu kesalahan terbesarnya adalah tidak memiliki tim manajemen risiko. Hal ini menyebabkan kelalaian yang signifikan.

Di awal kesaksiannya, Cohen menjelaskan kepada tentang latar belakang Bankman-Fried dan bagaimana dia masuk ke dunia kripto.

Terdakwa mengatakan dia belajar fisika di Massachusetts Institute of Technology dan lulus pada tahun 2014. Dia kemudian bekerja sebagai trader di Jane Street selama lebih dari tiga tahun, mengelola puluhan miliar dolar sehari dalam perdagangan. Di situlah dia mempelajari dasar-dasar perdagangan arbitrase.

Pada musim gugur 2017, Bankman-Fried mendirikan Alameda Research.

“Saat itulah kripto mulai terlihat oleh publik untuk pertama kalinya,” kata kesaksian dari Bankman-Fried.

Dia mengatakan orang-orang sangat antusias dengan hal itu, melihat Bitcoin melonjak dari US$1.000 menjadi US$10.000 dalam waktu dua bulan saja. Bank dan broker belum terlibat dan sepertinya akan ada permintaan yang besar untuk penyedia arbitrase.

“Saya sama sekali tidak tahu cara kerja cryptocurrency,” kata Bankman-Fried, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (30/10/2023).

“Saya baru tahu bahwa itu adalah barang yang bisa Anda tukarkan,” imbuhnya.

Dia memulai FTX pada tahun 2019. Volume perdagangan tumbuh secara substansial di FTX dari beberapa juta dolar per hari menjadi puluhan juta dolar pada tahun itu, dan kemudian menjadi ratusan juta dolar pada tahun 2020.

Pada tahun 2022, jumlah tersebut meningkat menjadi US$10 miliar hingga US$15 miliar per hari dalam volume perdagangan.

Bankman-Fried mengatakan Alameda diizinkan meminjam dari FTX, namun pemahamannya adalah bahwa uang tersebut berasal dari perdagangan margin, jaminan dari perdagangan margin lainnya, atau aset yang menghasilkan bunga di platform.

Ia menghadapi tujuh dakwaan pidana, termasuk penipuan wire, penipuan sekuritas, dan pencucian uang, yang dapat membuatnya dipenjara seumur hidup jika dia terbukti bersalah. Bankman-Fried, putra dari dua sarjana hukum Stanford, mengaku tidak bersalah dalam kasus tersebut.

Sebelum terdakwa hadir di persidangan, persidangan selama empat minggu ini disorot dengan kesaksian dari beberapa pimpinan tim di FTX, serta orang-orang yang menjalankan sister hedge fund Alameda Research.

Mereka semua menunjuk Bankman-Fried sebagai dalang skema penggunaan uang pelanggan FTX untuk mendanai segala sesuatu mulai dari investasi ventura dan kondominium mahal di Bahama hingga menutupi kerugian kripto Alameda.

Beberapa saksi, termasuk mantan pacar Bankman-Fried, Caroline Ellison, yang menjalankan Alameda, telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan dan bekerja sama dengan pemerintah.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bandar Kripto Penipu Ngeluh Internet Wi-Fi Penjara Lemot

(fab/fab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *