Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka kanal aduan bagi masyarakat yang ingin mengajukan penyediaan akses internet dari Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1, terlebih bagi warga yang tinggal di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Pengajuan bisa dilakukan dengan mengirimkan surat langsung ke Kementerian Kominfo, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas (Satgas) BAKTI Kominfo.
Ketua Satgas BAKTI Kominfo, Sarwoto Atmosutarno mengatakan, dari penelusuran ulang pihaknya menemukan banyak titik yang dinilai tak tepat untuk didirikan Base Tranceiver Station (BTS) 4G. Misalnya, area yang terkendala situasi geografis, atau area yang memang tak memiliki pengguna internet.
“Saya juga buka kepada penduduk di wilayah 3T untuk menyampaikan usulannya, jadi dari bottom to up. Kalau kemarin top to down itu banyak yang salah,” kata Sarwoto seperti dilansir ANTARA, Kamis (23/11).
SATRIA-1 yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir Desember 2023 atau Januari 2024 diyakini dapat menjadi solusi di area kahar, yakni area dengan kondisi tak terduga sehingga mempersulit pembangunan BTS.
Menurut Sarwoto, kanal aduan tersebut merupakan bentuk keseriusan BAKTI Kominfo dalam optimalisasi SATRIA-1, sekaligus menjadi respons atas temuan 600 titik yang dicek ulang oleh Satgas BAKTI Kominfo.
Pada area-area yang memiliki kondisi tak terduga itu, BAKTI Kominfo merekomendasikan SATRIA-1 sebagai solusi dengan memberikan layanan berupa akses internet.
“Jadi ada nanti lokasi-lokasi (kahar) itu pakai (pelayanan) dari SATRIA-1. Sebagian yang lokasinya tidak beres atau ada kahar itu,” kata Sarwoto.
Sebelumnya, Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar menyampaikan proyeksi bahwa SATRIA-1 dapat melayani sekitar 37 ribu titik fasilitas umum. Pada 2023, BAKTI Kominfo akan terlebih dahulu mengadakan fasilitas penerimaan akses internet dari SATRIA-1 di 10 ribu titik.
Sebagai unit organisasi di bawah Kementerian Kominfo, Fadhilah menyatakan BAKTI Kominfo ingin agar akses internet tak dipakai untuk hiburan semata di kawasan 3T.
Untuk itu, dirinya mendorong kolaborasi dengan pihak-pihak swasta, sehingga akses internet tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas. Fadhilah menegaskan, pembangunan transformasi digital butuh keterlibatan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Saat ini, ada sekitar 9 ribu desa yang sudah memiliki akses internet, dengan 7 ribu desa yang akan on air.
“Tersisa hampir 2.500 desa yang betul-betul tidak ada teknologi seluler. Ini yang akan dibangun BAKTI,” kata Fadhilah pada kegiatan Digital Creative Leadership Forum di Jakarta, Kamis (9/11).
(inh/inh)
[Gambas:Video CNN]