Jakarta, CNN Indonesia —
Anonymous Global, kelompok hacker internasional, mulai merealisasikan ancamannya terhadap PM Benjamin Netanyahu dengan membobol pusat riset pemerintah dan pusat perbelanjaan IKEA Israel.
Sebelumnya, kelompok tersebut mengancam akan “mengambil tindakan” jika Netanyahu tak menyetop serangan dan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza.
“Jika Anda terus melanjutkan jalan penghancuran dan genosida ini, kami akan mengambil tindakan sebagai tanggapan atas pembangkangan Anda,” tutur sosok bertopeng ala Guy Fawkes dari film V for Vendetta, dalam video di akun @AnonGlobalNow01, Jumat (10/11).
Dikutip dari Express, Anonymous mengacu pada jaringan internasional tak terikat yang terkait dengan aktivitas hacktivist.
Nama “Anonymous” sendiri menekankan ide kolektif tanpa struktur kepemimpinan pusat. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas online, mulai dari protes politik dan aktivisme hingga peretasan dan serangan siber.
Di bawah judul operasi Cyber Toufan, Anonymous Global merilis operasi peretasan ke Israel mulai Kamis (16/11). Targetnya adalah lembaga pemerintahan, sektor industri, dan sektor perdagangan yang terkait Israel.
“Kepada perusahaan-perusahaan global yang rinciannya telah dipublikasikan: melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Israel berarti mendanai pembunuhan anak-anak kita. Berbuat lebih baik atau jangan mengeluh saat terjebak dalam kekacauan,” ancam Anonymous.
Sejauh ini, belum ada pihak korban yang membenarkan pembobolan tersebut, atau setidaknya mengakui kebocoran data.
Hal itu pun diakui Anonymous sebagai strategi Pemerintahan Netanyahu untuk menutupi aib.
Berikut rincian pembobolan yang diklaim berhasil dilakukan:
ACE Hardware Israel
Anonymous Global mengklaim membobol informasi semua pelanggan 28 cabang perusahaan asal AS tersebut di Israel, Minggu (19/11).
Rinciannya, nama, alamat tinggal, pemesanan, nomor telepon, kata sandi, dan lokasi akses ke akun mereka.
“Namun pemerintahan Netanyahu meminta mereka untuk merahasiakannya,” kata Anonymous di kanal Telegram-nya.
Shefa Online
E-Commerce asal Israel Shefa Online pun diklaim turut jadi korban peretasan. Kelompok peretas ini mengaku membobol data semua pelanggan dan pembelian situs ini.
Sebagai bukti, Anonymous mengunggah tampilan situsnya yang tengah down alias mengalami gangguan akses, Senin (20/11).
“Sepertinya ‘Shefa Offline’ (shefa-online.co.il) menjalani ‘pemeliharaan tahunan’ beberapa hari terakhir. Bertanya-tanya apakah hal ini ada hubungannya dengan beberapa serangan cyber minggu lalu yang mungkin telah menghapus seluruh sistem mereka (dan juga cadangannya),” tulis Anonymous.
“Ya, serangan-serangan yang sama yang ‘belum terjadi’ menurut juru bicara Biro Keamanan Siber Nasional Israel,” sindir kelompok ini.
Israel National Archive
Anonymous juga mengaku membobol salah satu pusat situs data Israel, The National Archive, dan memiliki informasi 10 ribu pegawai dan penelitinya, Senin (20/11).
“Serta rincian tentang departemen tempat mereka bekerja, termasuk beberapa agen Mossad,” klaim Anonymous, merujuk pada badan intelijen Israel.
Radware
Di hari yang sama, peretas juga merilis dua bagian bocoran data yang diklaim didapat dari perusahaan keamanan siber Israel Radware (RDWR).
Bagian pertama bocoran ini berisi rincian pelanggan, kontak penghubung, layanan yang digunakan, rincian keuangan kontrak, dan lainnya.
Radware juga disebut digunakan oleh banyak pihak di Israel, termasuk tentara Israel IDF, Kantor Perdana Menteri, Angkatan Udara Israel, Otoritas Bandara Israel.
Anonymous menyebut secara global RDWR memiliki lebih dari 13 ribu pelanggan, termasuk Verizon, Paypal, Bursa Efek London, Kementerian Dalam Negeri India – Biro Intel, dan ribuan bank dan kementerian besar lainnya
MAX Security & Intelligence
Salah satu perusahaan intelijen dan keamanan Israel, MAX Security & Intelligence, juga diklaim kena bobol berupa penghapusan data besar-besaran, dirilis pada Selasa (21/11).
“Banyak yang bisa dikatakan mengenai kegagalan total kemampuan ‘intelijen’ Israel. Anda gagal pada 7 Oktober ketika orang-orang kami (Hamas) datang mengetuk pintu Anda.”
“Anda gagal lagi pada 16 November dan sebelum itu ketika kami mengeluarkan dan menghapus terabyte data dari server pemerintah Anda dan separuh perusahaan Anda yang layak disebutkan,” lanut Anonymous.
Israel Innovation Authority
Anonymous mengaku mengangkut informasi dari Lembaga yang sebelumnya dikenal sebagai Kepala Kantor Ilmuwan ( Chief Scientist Office) Israel ini.
Badan yang tugasnya mendorong penelitian dan pengembangan industri di Israel punya banyak klien perusahaan. Anonymous pun mengaku mendapatkan informasi puluhan ribu perusahaan itu dari pembobolan Israel Innovation Authority.
“MiniDump saat ini menargetkan informasi lebih dari 65.000 perusahaan Israel yang melakukan penelitian dan pengembangan di setiap sektor perekonomian Israel,” klaim mereka.
IKEA Israel
Pusat perbelanjaan furnitur asal Swedia, IKEA, di Israel diklaim turut jadi korban Anonymous. Mereka mengaku mendapatkan data 400 ribu pelanggan di sana berupa nama, nomor kontak, hash password, dan email.
“Kami menyimpan sisa data untuk Intifada mendatang,” klaim Anonymous, merujuk pada istilah people power ala Palestina terhadpa Israel.
[Gambas:Video CNN]
(tim/arh)