Ahli Bongkar Cara Water Mist ‘Ikat’ Polusi Udara Jakarta


Jakarta, CNN Indonesia —

Alat water mist atau mist generator jadi salah satu strategi pemerintah untuk menepis polusi udara belakangan. Bagaimana cara kerjanya?

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memakai water mist untuk mengurangi polusi udara lantaran diklaim lebih efektif daripada penyemprotan jalanan yang dilakukan beberapa waktu lalu.

“BRIN diminta oleh Kemenko Marves untuk membuat alat namanya water mist generator. Kita melakukan penyemprotan dari atas Gedung Pertamina dan di bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2,5. Itu ternyata bisa menurunkan kadar PM 2,5 yang ada di sekitaran gedung tersebut,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, di Jakarta, Senin (28/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dibandingkan dengan penyiraman atau penyemprotan itu memang dirasa lebih efektif dengan kita menerapkan water mist tersebut,” ujarnya.

Bagaimana cara kerjanya?

Perekayasa Ahli Utama Riset Limnologi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Handoko Seto menjelaskan ada dua jenis alat water mist, resminya bernama mist generator, yang sudah diuji coba pada Minggu (27/8) di atas Gedung Pertamina, Jakarta Pusat.

Alat pertama memiliki kapasitas output sangat besar, yaitu sekitar 200 liter per menit. Alat kedua adalah mist generator dengan output sekitar 10 liter per menit berupa butir air yang sangat halus menyerupai kabut dan bertekanan cukup tinggi.

“Hasil ujicoba menunjukkan bahwa mist generator efektif untuk menurunkan konsentrasi polutan dari angka kisaran 100 turun menjadi kisaran 50,” ujar dia, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (1/9).

Mist generator merupakan alat yang dikembangkan Tri dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang kini melebur ke BRIN, sejak 2019, ketika polusi udara di Jakarta meningkat tajam.

Tri menyoroti keunggulan mist generator kedua yang mampu menghasilkan semburan air (atau campuran air dengan bahan lainnya) dengan ukuran yang halus.

Hal itu membuatnya bisa beterbangan dan mengikat polutan agar meluruh ke permukaan tanah. Butiran air yang halus juga membuat mist generator tidak boros air.

“Meskipun pada saat itu kapasitas outputnya lebih kecil dari yang sekarang tetapi hasil ujicoba menunjukkan adanya pengurangan kepekatan polusi setelah dioperasikannya mist generator,” tulis Tri.

“Banyak studi tentang precipitation scavenging menunjukkan bahwa butir-butir air yang jatuh dari langit efektif untuk membersihkan pulutan yang melayang di udara,” lanjutnya.

Faktor penentu

Butiran air halus dari alat yang sebenarnya termasuk teknologi modifikasi cuaca (TMC) mikto tersebut diciptakan dengan beberapa komponen, mulai dari nozle untuk menciptakan efek kabut atau butiran air yang halus;

Pompa pendorong air agar air mampu melewati nozzle dengan tekanan yang cukup tinggi; kipas pendorong untuk mendorong kabut yang keluar dari nozzle; serta tandon air untuk memastikan air selalu tersedia.

Kemudian, Tri menyebut penggunaan mist generator perlu memerhatikan beberapa hal agar dapat efektif mengurangi polusi udara, yakni kapasitas, daya dorong, sudut cerobong, dan ketinggian.

Pada sisi kapasitas, Tri menjelaskan mist generator didesain untuk tidak boros air. Kapasitas output 5-10 liter per menit diklaim mampu menghasilkan butiran air yang sangat halus dalam jumlah besar.

Dari segi daya dorong, daya dorong yang kuat akan berasosiasi dengan efektivitas mist generator untuk memastikan output yang diproduksi oleh nozzle bisa terlempar cukup jauh dari mulut cerobong agar bisa terbawa angin untuk menyebar.

Penggunaan kipas dengan putaran di atas 2000 rpm disebut sangat bermanfaat untuk memastikan dorongan butir air bisa terlempar dari mulut cerobong.

Sudut cerobong sendiri dinilai dapat bekerja efektif dengan sudut sebesar 45 derajat.

Kemudian, ketinggian penempatan mist generator dinilai menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan efektivitas mist generator.

Pasalnya, semakin tinggi penempatan maka semakin besar volume sapuan kabut air dalam mengikat polutan. Namun demikian, semakin tinggi penempatan juga diperlukan kapasitas output yang semakin besar.

“Dengan kecepatan angin rata-rata 5 m/s maka mist generator dengan kapasitas output 5-10 liter per menit sebaiknya dipasang pada ketinggian minimal 20 meter hingga maksimal 200 meter untuk menghasilkan dampak langsung yang efektif mengurangi kepekatan polusi udara pada radius sekitar 30-75 meter,” terang Tri.

“Sedangkan dampak tak langsung dirasakan pada area yang lebih luas karena berkurangnya kepekatan asap pada daerah terdampak langsung akan segera diisi oleh polutan yang melayang di area di sekitarnya,” tambahnya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *