Jakarta, CNN Indonesia —
Dua peneliti beradu gagasan ihwal klaim penemuan piramida di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Siapa yang paling logis?
Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi di BRIN Danny Hilman Natwidjaja mulanya mengungkap penemuan piramida itu.
Dia mengaku tak sengaja menemukan jejak piramida itu kala meneliti jalur gempa di sana. Menurutnya, struktur batuan piramid itu terbilang besar dengan tinggi hingga 120 meter, yang menempel dengan lapisan bukit.
“Bentuknya seperti piramid, meskipun setengah bodi dia menempel ke bukit lapisan Toba tuff (batuan berpori hasil abu vulkanik, red) itu yang umurnya 74 ribu tahun,” tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/9).
Menurut dia, hipotesis awal menunjukkan bahwa struktur itu adalah piramida terkait dengan geomorfologi kawasan tersebut.
“Jadi ketika saya melihat ini, saya langsung curiga, ini kayaknya bukan alamiah nih. Ya sudah langsung saya datengin dan ternyata bukan,” tuturnya.
Danny akan meneliti lebih mendalam untuk mengetahui struktur dan usia piramida di Dana Toba. Hal itu lantaran belum ada satu penelitian pun yang mendalami temuan piramida tersebut.
Ia menyebut piramida itu seperti bunglon karena struktur susunan bangunan tersamarkan oleh pohon dan belukar yang tumbuh di atas susunan batu.
Berdasarkan kesaksian warga sekitar, kata Danny, bahwa warga menganggap susunan batu itu merupakan peradaban para leluhur yang ditinggalkan begitu saja. Kemudian di samping piramid dijadikan makam oleh warga sekitar.
Dia menjelaskan bahwa penduduk di sekitar menjuluki piramida itu sebagai bukit A, yang merupakan bukti bahwa susunan piramida itu membentuk segitiga seperti huruf ‘A’.
Soal usianya, Danny mengaku menyatakan itu belum bisa dipastikan. “Belum,” ucapnya singkat.
Bahkan, Danny mengungkapkan penelitian itu juga sudah dipresentasikan di depan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Jadi April kemarin itu saya sempat persentasi di depan Pak Luhut, dia yang meminta, dia ingin tahu juga karena dengar dari salah satu stafnya,” kata Danny.
Penemuan piramida di kawasan Danau Toba itu memicu kecaman hingga keraguan para arkeolog, terutama buntut latar belakang penemu yang pernah mengungkap Situs Gunung Padang yang belum juga punya jurnal ilmiah dengan peer review.
Arkeolog senior Truman Simanjuntak mengungkap leluhur di Nusantara tak mengenal struktur piramida, termasuk di Suku Batak.
“Piramida itu tidak dikenal leluhur kita. Tidak ada budaya leluhur kita yang membentuk piramida seperti di mesir itu. Tidak ada,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/10).
Naskah kuno Batak di halaman berikutnya…