Jakarta, CNBC Indonesia – Lazada membebaskan biaya untuk semua penjual di Indonesia, khususnya yang melakukan penjualan langsung lewat platform ini. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Lazada di Indonesia James Chang.
Pembebasan biaya ini dilakukan guna merayu para penjual di Lazada yang terkena dampak dari peraturan e-commerce terbaru di Indonesia. Dari memo yang dikirimkan Chang kepada karyawan, seperti yang dikutip dari CNBC Internasional, perubahan aturan itu memberikan dampak kepada penjualnya.
“Usaha mikro kecil dan menengah yang terkena dampak perubahan peraturan baru-baru ini, kami mendukung mereka dengan memasukkan mereka ke dalam Lazada,” dikutip Sabtu (7/10/2023).
Dalam beberapa minggu terakhir Indonesia telah menindak platform media sosial yang memfasilitasi e-commerce seperti Tiktok, untuk melindungi usaha dalam negeri.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa masuknya impor asing yang disediakan platform tersebut berkontribusi terhadap penurunan penjualan bagi bisnis dalam negeri. Sehingga Indonesia melarang pembelian barang dari media sosial dan menetapkan batas waktu tertentu, agar TikTok menjadi aplikasi mandiri tanpa fitur e-commerce. Hal ini pun disanggupi oleh TikTok Indonesia, dan segera menghentikan operasi fasilitas e-commerce pada platformnya.
Chang mengatakan perubahan peraturan ini menghasilkan lanskap persaingan usaha yang lebih positif dan sehat untuk pertumbuhan jangka panjang.
Imbasnya penjual baru yang mendaftar di Lazada akan menikmati aturan komisi 0 selama 3 bulan. Nol biaya, pengiriman gratis selama 2 bulan dan kredit solusi penjual senilai Rp 300.000.
TikTok memang semakin menjadi ancaman bagi pemain e-commerce seperti Lazada dan Shopee di Indonesia. Tercatat volume perdagangan kontor TikTok di Indonesia senilai US$ 2,5 miliar pada tahun 2022 menurut firma riset teknologi Momentum Works.
Sachin Mittal dari DBS Bank pembelian impulsif dari menonton konten adalah keunggulan yang dimiliki TikTok.
Lazada merupakan pemain besar di Indonesia dengan pangsa pasar 10%, meski masih dibelakang Shopee 36%, Tokopedia 35% menurut Momentum Works. Indonesia merupakan pasar e-commerce terbesar di Asia tenggara pada tahun lalu menyumbang 52% total volume.
Untuk diketahui juga dari aturan ini Pemerintah Indonesia juga mewajibkan platform e-commerce di dalam negeri menetapkan harga minimum US$ 100 untuk barang yang diberi langsung dari luar negeri.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Warga Pindah Belanja di TikTok, Shopee-Lazada Kena Getahnya
(hsy/hsy)