Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mempercepat transformasi digital dan pemerataan akses internet sampai ke seluruh pelosok negeri. Hal ini untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan selain konektivitas, kesuksesan transformasi digital juga harus didukung empat pilar utama. Yakni, infrastruktur, pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat digital.
Menurut Budi Arie, empat pilar ini harus berjalan secara sinergis bersama-sama. Tujuannya agar transformasi digital di Indonesia dapat berjalan dengan lancar sesuai yang ditargetkan.
Namun demikian, lanjut Budi, transformasi digital ini diprediksi dapat menimbulkan konsekuensi tersendiri, yaitu perubahan perilaku dan budaya masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus dibekali dengan literasi digital agar dapat menggunakan ruang digital secara bijak, ramah, sejuk, dan bersahabat.
“Jangan sampai kita bergaul offline sopan, di online tidak karuan. Ini pekerjaan kita untuk meningkatkan literasi,” kata Budi dalam acara ‘Peluncuran Capaian Kinerja 2023’, Selasa (24/10).
Budi optimistis Indonesia dapat mengatasi tantangan konektivitas dan mewujudkan cita-cita menjadi negara maju. Dengan semangat dan momentum yang tepat, Indonesia akan menjadi salah satu negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.
Sebab, konektivitas memiliki peran yang sangat penting. Konektivitas yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
“Menurut penelitian Google, setiap sepuluh persen peningkatan kecepatan internet, mampu menyumbang satu persen GDP growth. Jadi betapa signifikannya peningkatan kecepatan internet ini sumbangsihnya bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Untuk itu, Budi menekankan Kemenkominfo mendorong program BAKTI Kominfo yang memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Budi menilai, Indonesia merupakan salah satu negara yang unik secara geografis. Tidak hanya karena luasnya wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke, tetapi juga karena kontur geografisnya yang beragam.
Indonesia memiliki pegunungan, dataran rendah, dan pantai, serta berbagai pulau dengan ukuran dan kondisi yang berbeda-beda. Keunikan geografis Indonesia ini tentu menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur telekomunikasi.
“Sehingga teknologi yang digunakan tidak bisa satu teknologi saja, pilihannya beragam. Fiber optik di perkotaan, daerah luar dengan satelit,” ujar Budi.
(inh)