Adu Aplikasi Kebanggaan Anies Vs Ganjar, Prabowo Belum Ada

Jakarta, CNBC Indonesia – Dua aplikasi layanan untuk masyarakat Jaki dan LaporGub jadi bahan perbincangan. Pasalnya aplikasi tersebut disebut dalam panggung debat pertama calon presiden (capres) Pemilu 2024 mendatang.

Anies Baswedan membanggakan aplikasi Jaki yang ia besut saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, sedangkan LaporGub dibanggakan Ganjar Pranowo dari masanya menjabag Gubernur Jawa Tengah. Calon presiden lainnya, Prabowo Subianto yang masih menjabat Menteri Pertahanan tidak menyebut aplikasi apapun.

Jaki diketahui kepanjangan dari Jakarta Kini (Jaki) untuk layanan masyarakat di wilayah Jakarta, dan LaporGub untuk wilayah Jawa Tengah. Kedua aplikasi itu dijalankan oleh tiap-tiap pemerintah provinsi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedua aplikasi tersedia baik di App Store maupun Play Store. Pantauan CNBC Indonesia, Rabu (13/12/2023), ratings Jaki dan LaporGub di App Store adalah 3 dan 3,7, sedangkan Android ratingnya sebesar 3,7 (Jaki) serta 3,3 (LaporGub).

Baik Jaki maupun LaporGub berisi fitur-fitur yang hampir sama. Fokusnya adalah pada layanan laporan warga.




Foto: Tampilan Aplikasi Jaki
Tampilan Aplikasi Jaki



Di Jaki, misalnya, masyarakat dapat melaporkan mulai dari jalan rusak hingga angkot ngetem. Laporan bisa berbentuk foto maupun video.

Status laporan juga bisa dicek sendiri oleh pelapor. Selain itu dapat melihat laporan lain dan statusnya, mulai dari menunggu, disposisi, proses, koordinasi dan selesai ataupun ditolak.

Selain laporan warga, Jaki memiliki beberapa menu lain. Misalnya harga pangan sesuai dengan tempat tinggal atau terdekat masyarakat, pajak kendaraan, informasi transportasi publik, kualitas udara, dan ambulans.

Ada juga ewallet, JakOnePay. Fitur ini untuk masyarakat bisa bertransaksi dengan sejumlah merchant yang berkolaborasi dengan Bank DKI.




Foto: Tampilan Aplikasi LaporGub
Tampilan Aplikasi LaporGub



Hampir serupa, LaporGub juga memiliki menu pelaporan masyarakat. Dalam pemberitahuan di aplikasinya, laporan warga akan dirindaklanjuti dengan cepat dan tepat.

Masyarakat juga bisa melihat status laporannya maupun masyarakat lain. Tiap laporan juga dilabeli dengan progres status saat itu.

LaporGub juga memiliki fitur cek pajak kendaraan dengan memasukkan nomor kendaraan. Informasi terkait TransJateng disediakan pula di dalam aplikasi.

Di bagian atas terdapat banner berisi informasi seperti cara melapor dan program samsat Jateng. LaporGub juga memiliki layanan keuangan BimaQR by BankJateng.

[Gambas:Video CNBC]

Valuasi Rp 1.339 T, Pendapatan Pencipta ChatGTP Kecil Banget

Jakarta, CNBC Indonesia – OpenAI melaporkan pendapatan US$ 44.485 (Rp 692 juta) pada 2022 padahal investor memberikan perusahaan pencipta ChatGPT tersebut valuasi hingga US$ 86 miliar (Rp 1.339 triliun).

Angka pendapatan Rp 692 juta dilaporkan oleh induk perusahaan OpenAI yang berstatus perusahaan nirlaba kepada otoritas pajak Amerika Serikat (IRS), yang dikutip oleh CNBC International. Perusahaan nirlaba harus menyetorkan surat 990 kepada IRS setiap tahun. Jika tidak, status nirlaba mereka akan dicabut. Namun, perusahaan tidak wajib memberikan laporan keuangan yang sudah diaudit.

OpenAI juga terhindar dari kewajiban pelaporan laporan keuangan yang sudah diaudit selama pendapatannya di bawah US$ 2 juta (Rp 31 miliar), sesuai regulasi yang berlaku di California. Terakhir kali OpenAI melampaui batas tersebut adalah 2017. Ketika itu, OpenAI melaporkan pendapatan US$ 33,2 juta (Rp 507 miliar) atau 700 kali lipat dari pendapatan yang dilaporkan pada 2022.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut CNBC International, angka keuangan OpenAI sangat misterius meskipun perusahaan tersebut kerap mengumbar komitmen transparansi.

OpenAI berdiri sebagai perusahaan nirlaba pada 2015 kemudian mendirikan perusahaan “laba terbatas” pada 2019. Lewat pendirian entitas baru ini, OpenAI menggalang miliaran dolar AS dari investor. Perusahaan pengejar laba ini lalu sukses mengembangkan ChatGPT yang membuat heboh dunia. 

Dalam laporan lain, The Information, melaporkan bahwa pendapatan OpenAI pada 2022 mencapai US$ 28 juta (Rp 436 miliar) dan berpotensi melampaui US$ 1 miliar (Rp 15,57 triliun) pada 2023.

Thad Calabrese, ahli tata kelola nirlaba di New York University, menyatakan status OpenAI membingungkan. Menurutnya, OpenAI sebaiknya melepas status nirlaba mereka.

“Tak perlu memiliki perusahaan nirlaba. Jika ingin menjadi startup, jadi startup saja,” katanya kepada CNBC International.

Entitas teknologi ternama yang berstatus nirlaba adalah The Mozilla Foundation sebagai induk usaha Mozilla Corporation, yaitu pencipta browser Firefox.

Berbeda dengan OpenAI, Mozilla tidak pernah menggalang dana dari investor. Mozilla juga menanamkan kembali pendapatannya sebagai modal untuk pengembangan produk.

Setiap tahun, Mozilla Foundation melaporkan laporan keuangan yang sudah diaudit di website-nya beserta laporan tahunan yang lebih detail.

Presiden Mozilla Foundation Mark Surman menyarankan OpenAI memastikan arah perusahaan.

“Saya tidak tahu pada titik ini, apakah ini permasalahan regulasi. Saya pikir ini masalah kepercayaan publik. Jika mereka ingin tampak sebagai institusi publik yang berkomitmen agar AI tetap melayani kepentingan umat manusia, harus ada transparansi lebih besar. Kita harus tahu apa yang terjadi,” kata Surman.

Valuasi US$ 86 miliar (Rp 1.339 triliun) OpenAI terungkap lewat rencana penjualan saham milik pegawainya. OpenAI juga telah menggalang miliaran dolar AS dari banyak investor, terutama Microsoft.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jokowi Mau Kasih Golden Visa untuk Bos ChatGPT Sam Altman

(dem/dem)

Geger Dunia Hilang Ternyata Ada di Wilayah RI, Cek Lokasinya

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia punya satu wilayah yang disebut sebagai “dunia yang hilang.” Ini bermula dari para ilmuwan yang menyatakan bahwa Sumba merupakan rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah pada ribuan tahun lalu.

Adapun hewan yang sudah punah tersebut, diantaranya gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.

Pernyataan tersebut terungkap dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Laporan itu merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Laporan itu menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka dulu awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini makin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores. Hal ini memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

Melansir dari Mongabay, Selasa (12/12/2023), ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).

Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.

“Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

“Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” terang Turvey.

[Gambas:Video CNBC]

(dem)

Menelusuri Jejak-jejak Arkeologis Yesus Kristus


Jakarta, CNN Indonesia —

Bukti-bukti arkeologi soal siapa sebenarnya sosok dan asal usul Yesus Kristus diakui belum begitu lengkap. Sejumlah arkeolog pun berupaya untuk mencari jejak-jejak arkeologis mengenai Yesus Kristus.

Para arkeolog telah bertahun-tahun menggali untuk mencari bukti nyata bahwa Yesus pernah ada. Masalahnya, tidak ada bukti fisik atau arkeologis yang pasti tentang keberadaan Yesus.

Beberapa arkeolog juga ‘kembali ke masa lalu’ untuk mencari bukti-bukti arkeologis mengenai keberadaan Yesus. Mereka berangkat dari tempat kelahiran sampai lokasi kematian Yesus, yang dipercaya berada di sebuah bukit di dekat Yerusalem.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penelusuran para pakar mencari bukti-bukti arkeologis Yesus Kristus:

Orang-orang yang mengimani menyebut Yesus sebagai Anak Allah, sementara mereka yang meragukan menganggapnya sebagai sebuah mitos. Namun, para peneliti dan arkeolog yang menggali di Tanah Suci mencoba memilah antara fakta dan fiksi.

Sejauh ini, jejak yang paling penting dan mungkin yang paling banyak diperdebatkan tentang Yesus Kristus atau Isa Almasih adalah teks-teks Perjanjian Baru, terutama empat kitab pertama: Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Terlepas dari teks-teks Perjanjian Baru, jejak-jejak Yesus Kristus juga coba dicari oleh para pakar maupun arkeolog lewat situs-situs bersejarah dan peninggalan-peninggalannya.

Para pakar yang mempelajari Yesus terbagi menjadi dua kubu berlawanan yang dipisahkan oleh garis tipis: mereka yang percaya bahwa Yesus sang pembuat keajaiban dalam Injil adalah Yesus yang sebenarnya, dan mereka yang berpikir bahwa Yesus sesungguhnya bersembunyi di bawah permukaan Injil dan harus diungkap melalui penelitian sejarah dan analisis sastra.

Kedua kubu mengklaim arkeologi sebagai sekutu mereka, yang mengarah pada beberapa perdebatan sengit dan perselisihan yang aneh.

Tempat kelahiran

Salah satu situs yang dianggap sebagai bukti keberadaan Yesus Kristus adalah Gereja Kelahiran, sebuah gereja Kristen tertua yang masih digunakan setiap hari, tetapi tidak semua ahli meyakini Yesus lahir di Betlehem. Hanya dua dari empat Injil yang menyebutkan kelahiran-Nya, dan mereka memberikan catatan yang berbeda: palungan tradisional dan para gembala dalam Lukas; orang-orang majus, pembantaian anak-anak, dan pelarian ke Mesir dalam Matius.

Beberapa orang menduga para penulis Injil menempatkan kelahiran Yesus di Betlehem untuk mengaitkan petani Galilea itu dengan kota Yudaisme yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama sebagai tempat kelahiran Mesias.

Arkeologi sebagian besar tidak membahas masalah ini. Penggalian di dalam dan sekitar Gereja Kelahiran sejauh ini tidak menemukan artefak yang berasal dari zaman Kristus, atau tanda-tanda bahwa orang-orang Kristen awal menganggap situs itu suci.

Bukti jelas pertama dari penghormatan berasal dari abad ketiga, ketika teolog Origen dari Aleksandria mengunjungi Palestina dan mencatat, “Di Betlehem ada gua tempat [Yesus] dilahirkan.”

Pada awal abad keempat, Kaisar Konstantinus mengirim delegasi kekaisaran ke Tanah Suci untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang terkait dengan kehidupan Kristus dan menguduskannya dengan gereja-gereja dan tempat-tempat suci.

Setelah menemukan apa yang mereka yakini sebagai lokasi gua Kelahiran Yesus, para delegasi mendirikan sebuah gereja yang rumit, cikal bakal basilika yang ada sekarang.

Analis Bongkar Peran Teknologi Bantu Hamas Perangi Israel


Jakarta, CNN Indonesia —

Analis mengungkap peran teknologi dalam kesuksesan kelompok militan Palestina, Hamas saat melancarkan Operasi Badai Al Aqsa yang mengejutkan Israel pada 7 Oktober 2023. Simak penjelasannya.

Michele Groppi, Dosen di Departemen Studi Pertahanan Kings College London dan rekannya sesama peneliti Vasco da Cruz Amador dalam sebuah analisisnya mengungkap bahwa teknologi merupakan hal mendasar dalam memenangkan perang.

Hal ini dapat diamati sepanjang sejarah dan konflik-konflik yang terjadi saat ini dan yang sedang berkembang. Namun, Operasi Badai Al Aqsa yang dilancarkan Hamas 7 Oktober silam sekilas tampak sebagai anomali dengan paradigma ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai negara dengan program rekayasa militer dan pertahanan tercanggih, Israel dibuat kelabakan lewat operasi tersebut. Padahal banyak yang mengasumsikan bahwa memiliki teknologi pertahanan canggih sudah cukup untuk mencegah serangan tersebut.

Dalam serangan tersebut, Hamas hanya menggunakan buldoser dan paralayang untuk menembus perbatasan Israel, bukan dengan senjata berteknologi terbaru. Jip, pick-up, dan sepeda motor yang memungkinkan pasukan Hamas menyerbu kota-kota Israel.

Menurut mereka pembobolan dengan teknologiala kadarnya itu bisa dibilang menyebabkan salah satu serangan terbesar dalam sejarah.

“Tidak diragukan lagi bahwa Hamas menunjukkan para pejuang dan aktor non-pemerintah di mana pun tetap memiliki imajinasi dan kecerdikan yang diperlukan untuk mengatasi sistem teknologi tinggi,” tulis Groppi dan Amador dalam analisis berjudul ‘Technology and its Pivotal Role in Hamas’s Successful Attacks on Israel’ yang tayang di Gnet beberapa waktu lalu.

“Oleh karena itu, kita harus berharap dan bahkan menerima bahwa kelompok-kelompok serupa dan aktor-aktor tunggal mungkin terinspirasi oleh serangan-serangan Hamas,” lanjut mereka.

Namun, menurut keduanya hal ini tidak boleh mengubah pemahaman mengenai pentingnya teknologi bagi aktor non-pemerintah. Jika diamati lebih lanjut, jelas bahwa selama dekade terakhir Hamas sangat menekankan pada teknologi baru.

Pencarian senjata lebih canggih

Dari segi persenjataan, tidak ada yang revolusioner dalam serangan Hamas. Kelompok ini sebagian besar mengandalkan senapan mesin yang mudah didapat, seperti AK-47 dan granat tangan.

Namun yang perlu diperhatikan adalah arah yang diikuti kelompok Gaza selama beberapa tahun terakhir yang berupaya mencapai kemajuan teknologi. Secara tradisional, Hamas terkenal dengan roket Qassam yang diproduksi sendiri yang memiliki akurasi rendah dan tingkat friendly fire yang tinggi.

Namun dalam satu dekade terakhir, Iran mulai secara aktif mendukung, melatih, dan membekali Hamas dan para insinyurnya dengan keahlian teknologi. Hasilnya, kelompok tersebut kini mampu memproduksi roket yang dapat mencapai Tel Aviv dan sekitarnya.

Hal ini merupakan kemajuan besar dibandingkan dekade-dekade sebelumnya; pada tahun 2021, persenjataan Hamas mencakup 30.000 rudal, menurut perkiraan IDF.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Hamas mampu meluncurkan lebih dari 2.000 roket yang mampu melawan sistem canggih Iron Dom dan menutupi serangan darat di Israel selatan.

Namun, roket bukanlah satu-satunya sistem udara yang diandalkan Hamas pada Operasi Badai Al Aqsa. Hal baru dari serangan ini tidak terletak pada penggunaan drone oleh Hamas, setelah mendapat pasokan dari Iran.

Kemajuan Hamas dalam serangan tersebut adalah pemanfaatan strategi yang dilakukan oleh kelompok ini terhadap persenjataan semacam itu. Drone yang relatif murah dan buatan sendiri juga menargetkan sensor berteknologi tinggi dan menara komunikasi yang tersebar di seluruh pagar Israel, sehingga mengganggu komunikasi dan mengejutkan IDF.

Meskipun demikian, fakta bahwa Hamas berhasil menargetkan dan melumpuhkan tank canggih Merkava 4 pada tanggal 7 Oktober merupakan indikator kemampuan teknis mereka yang semakin meningkat.

Ketika Israel bersiap melakukan invasi, ancaman Hamas yang mengerahkan drone kecil buatan sendiri dapat secara signifikan menghambat kemajuan militer Israel di Jalur Gaza.




Infografis Kronologi Serangan ‘Kilat’ Hamas ke Israel (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)



Strategi siber Hamas di halaman berikutnya…

Intip Bocoran Spek dan Harga Realme C67, Meluncur Pekan Depan di RI

Jakarta, CNN Indonesia —

Bocoran Realme C67 yang bakal meluncur di Indonesia pekan depan, Selasa (19/2) mulai terungkap. Berikut bocoran harga dan spesifikasinya.

Pihak Realme sebelumnya memastikan ponsel ini akan debut secara global di Indonesia. Smartphone ini akan menjadiRealmeC Series pertama dengan penamaan angka “7” yang menandakan peningkatan terbesar dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Peningkatan utama pada Realme C67 salah satunya akan dihadirkan pada sektor kamera dan desain.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Michonne Wang, Marketing Director Realme Indonesia mengatakan seri ponsel ini merupakan pertama kalinya kehadiran angka “7” pada penamaan produk lini Realme C Series.

“RealmeC67 lahir lewat proses mendengarkan berbagai kebutuhan dan permintaan para anak muda, yang mendorong Realme untuk menghadirkan peningkatan terbesar pada berbagai fitur di sepanjang sejarah kehadiran Realme C Series dibandingkan dengan generasi sebelumnya,” kata Wang dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

Dalam laman resminya, Realme mengumumkan bahwa peluncuran ponsel ini akan dilakukan Selasa (19/12) pukul 14.00 WIB. Dari informasi di laman tersebut, setidaknya ada dua pilihan warna untuk Realme C67, yakni Sunny Oasis dan Black Rock. 

Di sektor kamera, Realme akan membawa teknologi dan resolusi terdepan yang dapat diandalkan untuk berbagai kebutuhan fotografi para anak muda. Sedangkan pada sisi desain dan tampilan,realmeC67 menjadi pemimpin di industri dalam hal ketipisan bezel dengan menghadirkan bezel tertipis di kelasnya yang membuat smartphone ini terlihat premium dan nyaman saat digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Tidak hanya itu,realmeC67 juga membawa Mini Capsule 2.0 yang semakin dioptimalkan dan ditingkatkan dari segi bentuk visual dan pengalaman fungsional yang interaktif.

Mini Capsule 2.0 membawa tampilan yang lebih segar pada smartphone dengan fungsi yang lebih banyak. Melalui fitur ini, tampilan sejumlah notifikasi padarealmeUI yang digunakan akan secara cerdas beradaptasi dengan layar dengan melingkari kamera depan melalui desain layaknya kapsul kecil yang inovatif dan menarik.

Realme C67 akan memiliki kamera 8 megapiksel. Panel belakangnya akan dilengkapi dengan sensor Samsung ISOCELL HM6 108 megapiksel sebagai kamera utama dan lensa tambahan 2 megapiksel. Perangkat tersebut akan didukung baterai berkapasitas 5.000mAh yang mendukung pengisian cepat 33W.

Realme C67 akan meluncur dengan Android 14 berbasis Realme UI E edition, yang akan mendukung fitur notifikasi Mini Capsule, mengutip Gizmo China.

Perangkat ini juga akan menawarkan fitur lain, seperti sensor sidik jari yang menghadap ke samping, jack audio 3,5 mm, speaker ganda, NFC, dan sasis berperingkat IP54 dengan ketebalan 7,9 mm. Secara resmi pihak Realme belum membocorkan harga Realme C67, tapi kemungkinan besar ponsel ini akan dibanderol mulai Rp2,09 jutaan.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

AI Diduga Jadi Biang Kerok Spotify PHK Ribuan Karyawan

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia —

Kecerdasan buatan (AI) diduga menjadi biang kerok pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang dilakukan raksasa streaming musik Spotify tahun ini. Berikut penjelasannya.

Sepanjang tahun 2023, Spotify sudah tiga kali melakukan PHK; 590 posisi pada Januari, 200 posisi pada Juni, dan pekan lalu 1.500 karyawan terkena PHK. Spotify berdalih PHK dilakukan dengan alasan penghematan biaya.

Namun, di sisi lain, Spotify saat ini dilaporkan mulai beralih untuk melakukan investasi lebih besar pada AI guna meningkatkan margin bagi divisi podcasting dan audiobook.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Spotify memanfaatkan AI di seluruh platformnya, meluncurkan AI DJ, menyimulasikan pengalaman radio tradisional, di 50 pasar tambahan dan meluncurkan AI Voice Translation untuk podcast,” kata Justin Patterson, analis riset ekuitas di KeyBanc Capital Markets, dalam sebuah catatan penelitian, mengutip CNN.

“Ditambah dengan peluncuran buku audio ke Pelanggan Premium, kami yakin Spotify memiliki beberapa peluang untuk mendorong keterlibatan dan pada akhirnya monetisasi yang lebih kuat.” tambahnya.

Saham perusahaan induk Spotify Technology SA naik lebih dari 30 persen selama enam bulan terakhir dan naik lebih dari 135 persen year to date.

Perusahaan streaming musik ini bergabung dengan perusahaan teknologi lain untuk melakukan penghematan karena permintaan di era pandemi telah berkurang.

Mereka juga harus membayar lebih dari US$1 miliar (Rp15,6 triliun) yang dihabiskan untuk podcasting, yang sebagian besar digunakan untuk kesepakatan dengan selebriti untuk membuat podcast yang tidak pernah terwujud dan mengakuisisi studio podcast yang kemudian ditutup.

Beranjak gunakan kecerdasan AI

Pada bulan November, Spotify meluncurkan kemitraan dengan Google Cloud untuk merombak cara platform tersebut merekomendasikan buku audio dan podcast melalui penggunaan salah satu model bahasa Google Cloud, Vertex AI Search.

Spotify memperkenalkan “AI DJ” pada bulan Februari dan mulai menggunakan alat terjemahan suara “Whisper” OpenAI untuk menerjemahkan episode podcast berbahasa Inggris tertentu ke dalam bahasa Spanyol, Prancis, dan Jerman.

Perwakilan Spotify mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk memperluas teknologinya di masa depan sambil menunggu masukan dari kreator dan pendengar.

Dalam catatan penelitiannya, Douglas Anmuth, Direktur Pelaksana dan Analis Internet di JP Morgan, mengatakan bahwa selain investasi artis pada iklan, investasi pada podcast berpotensi mendorong keterlibatan dalam jangka panjang.

Pendekatan personal Spotify.

Spotify telah mempersonalisasikan pengalamannya bagi pengguna selama sekitar satu dekade. Sentuhan pribadi tersebut dapat ditambahkan setelah mengakuisisi perusahaan analisis musik, The Echo Nest Corp, pada tahun 2014, untuk menggabungkan pembelajaran mesin dan pemrosesan bahasa alami.

Teknologi Spotify membangun database lagu dan artis dengan mengenali nada dan tempo musik serta menghubungkan karya artis dalam konteks budaya bersama.

Metadata seperti tanggal rilis dan metrik seperti volume, durasi, dan seberapa besar kemungkinan sebuah lagu membuat seseorang menari juga ikut menentukan lagu mana yang sesuai dengan selera pengguna.

Dari sini, lahirlah playlist seperti “Daily Mix” dan “Discover Weekly”. Daftar putar yang disebut “Time Capsules” dan “On Repeat” mengumpulkan lagu-lagu yang paling sering didengarkan pengguna, untuk membuat pengguna tetap terhubung dengan apa yang sudah mereka dengarkan atau mengunjungi kembali lagu-lagu yang sudah lama tidak mereka dengar.

Tantangan dan peluang

Reece Hayden, analis senior di ABI Research, menyatakan keyakinannya bahwa model bahasa besar (LLM) dapat berfungsi untuk meningkatkan keterlibatan di seluruh platform Spotify.

“Model bahasa besar dapat meningkatkan personalisasi, meningkatkan rekomendasi, dan memastikan rekomendasi lebih mencerminkan minat pengguna dengan memahami keseluruhan teks/video daripada menggunakan kata kunci/metadata,” kata Reece.

Dia menambahkan bahwa tidak seperti “model prediktif dasar” yang bergantung pada kata kunci/metadata, LLM dapat memahami dan menafsirkan podcast untuk melihat apakah podcast tersebut sesuai dengan minat pengguna dan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang preferensi pengguna dengan menganalisis semua data pengguna untuk menentukan preferensi mereka.

“Menjalankan LLM untuk memahami semua podcast/buku audio membutuhkan banyak sumber daya dan mungkin memberikan nilai tambah yang terbatas dibandingkan dengan model prediktif dasar, LLM menghadirkan privasi data tambahan dan tantangan biaya/sumber daya yang akan menjadi signifikan,” katanya.

Dia menyatakan keyakinannya pada Whisper untuk membantu menerjemahkan podcast tetapi mengakui bahwa kesalahan mungkin terjadi dalam bentuk kalimat atau frasa yang salah saat dipelajari oleh AI generatif.

“Mengingat ketersediaan titik data, model terjemahan bahasa yang berbeda seperti Whisper akan meningkat dengan cepat, memastikan tingkat akurasi yang tinggi,” katanya.

“Kelemahan dari Whisper adalah kompetensi intinya adalah menerjemahkan dari bahasa lain ke bahasa Inggris. Sebagian besar podcast direkam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu tidak dapat diterapkan secara efektif secara menyeluruh,” pungkasnya.

(rfi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Viral VCS dari Nomor Asing Diduga Modus Penipuan Baru, Apa Kata Pakar?

Jakarta, CNN Indonesia —

Sebuah postingan di Instagram mengenai dugaan modus baru penipuan dengan cara melakukan video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal viral di media sosial. Benarkah itu modus baru penipuan?

Video itu diunggah oleh akun @a.dewiangriani sekitar tiga hari yang lalu. Dalam video itu, pemilik akun menceritakan pengalamannya mendapat video call dari nomor yang tidak dikenal.

“Hati-hati jangan angkat VC dari nomor yang tidak dikenal,” demikian narasi dalam video tersebut, dikutip Selasa (12/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik akun bercerita bahwa beberapa waktu lalu dia menerima panggilan video call dari nomor yang tidak dikenal ke akun WhatsApp miliknya. Setelah tiga kali mengabaikan panggilan tersebut, pemilik akun penasaran dan mengangkat panggilan yang keempat.

“Nah keempat kalinya karena aku penasaran ini tuh siapa akhirnya aku angkat tapi kameranya itu aku hadepin ke tembok. Dan aku kaget sekaget-kagetnya waktu aku angkat ternyata itu tuh perempuan tidak pakai baju sama sekali dan dia tuh kayak VCS gitu,” ujarnya.

“Terus aku cuma bilang ini tuh maksudnya apa ya, mungkin karena dia denger itu suara perempuan, langsung dia matiin teleponnya,” lanjut dia.

Pemilik akun kemudian sempat mengirim pesan WA ke nomor tersebut, namun pesannya hanya berstatus centang satu dan belakangan nomornya ternyata diblokir. Ia pun menduga ini merupakan modus baru penipuan.

“Entah maksudnya apa orang ini tuh berbuat seperti itu, cuma menurut aku sih ini tuh kayaknya modus penipuan baru. Jadi mungkin ya nanti kan ada muka kita tuh di layar WhatsApp-nya dia, dia bisa aja screen shot terus dia ancam bakal disebarin seolah-olah kita tuh VCS,” lanjut dia.

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan bahwa VCS dari nomor tidak dikenal merupakan modus pengancaman kepada seseorang. Menurutnya para pelaku memanfaatkan ketidaktahuan seseorang tentang teknologi.

“Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keawaman seseorang tentang teknologi,” kata Alfons saat dihubungi.

“Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja,” paparnya.

Di sisi lain, ia mengaku belum bisa mengatakan bahwa ini modus baru atau bukan. Sebab, kata dia, kebenaran postingan yang viral itu kebenarannya masih perlu dibuktikan.

“Itu kebenarannya saja masih perlu dibuktikan. Jadi belum tentu benar cuma mungkin ramai karena viral,” tuturnya.

[Gambas:Instagram]

Alfons menambahkan menghadapi kondisi tersebut sebetulnya tidak perlu panik. Jika memang penasaran bisa mengangkat panggilan tersebut tanpa mengaktifkan kamera.

“Kalau mau terima terima saja tapi jangan aktifkan kamera. Jadi terima saja telpon kalau dari nomor tidak dikenal dan kita ingin tahu ada keperluan apa menelpon,”ungkap Alfons.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Apple Luncurkan iOS 17.2, Bawa Aplikasi Journal Hingga Video Spasial

Jakarta, CNN Indonesia —

Apple meluncurkan sistem operasi teranyarnya iOS 17.2 untuk iPhone yang menghadirkan sejumlah pembaruan mulai dari Apple Journal hingga video spasial.

Pembaruan iOS 17.2 kini tersedia untuk para pengguna iPhone. Pembaruan ini mencakup aplikasi Journal yang dirancang untuk membantu pengguna menulis tentang peristiwa yang dialami penggunanya dengan petunjuk yang diambil dari data di ponsel. Selain itu, sistem operasi terbaru ini juga menyertakan opsi untuk merekam video spasial.

“Pembaruan ini memperkenalkan Journal, cara baru untuk merefleksikan momen-momen dalam hidup dan menyimpan kenangan Anda. Rilis ini juga menyertakan Action button dan peningkatan Kamera, serta fitur lainnya, perbaikan bug, dan pembaruan keamanan untuk iPhone Anda,” tulis Apple di laman dukungannya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diumumkan di WWDC pada Juni, aplikasi Journal adalah fitur yang berfokus pada kesehatan dan kebugaran yang bertujuan membantu penggunanya merefleksikan momen-momen dalam hidupnya.

Melansir The Verge, antarmuka aplikasi ini agak sederhana saat dicoba dalam versi beta, tetapi aplikasi ini mampu untuk mengenali “Momen” berdasarkan data ponsel Anda, termasuk lokasi yang pernah Anda kunjungi, foto yang pernah Anda ambil, atau olahraga yang pernah Anda lakukan. Kemudian, aplikasi ini dapat memberikan saran penulisan berdasarkan Momen tersebut.

Sistem operasi terbaru ini juga menghadirkan dukungan untuk merekam video spasial, fitur yang diumumkan bersamaan dengan peluncuran iPhone 15 pada September.

Fitur ini bekerja dengan merekam video secara bersamaan dari kamera utama dan kamera ultrawide ponsel untuk membuat video 3D. Pengguna mungkin akan kesulitan menemukan banyak hal yang dapat dilakukan dengan rekaman tersebut untuk saat ini, tetapi model video ini dirancang untuk diputar pada headset Vision Pro yang akan dirilis tahun depan.

Fitur lain yang tersedia dalam iOS 17.2 adalah kemampuan mengatur Action button pada iPhone 15 Pro untuk menerjemahkan frasa, widget Cuaca, dan fitur baru untuk aplikasi Pesan. Selain itu, tombol ini juga dapat digunakan sebagai tombol yang berguna untuk melompat ke pesan pertama yang belum dibaca dalam percakapan.

Pembaruan ini juga menambahkan dukungan Qi2 ke iPhone 13 dan 14 dan pengisian daya nirkabel 15W yang lebih cepat tanpa memerlukan pengisi daya bermerek MagSafe.

iOS 17.2 tersedia untuk semua model iPhone yang mendapat dengan iOS 17, termasuk iPhone teranyar, iPhone XS, XS Max, dan XR keluaran tahun 2018 serta iPhone SE generasi kedua dan ketiga.

Untuk mengunduh iOS 17.2, pengguna hanya perlu buka Pengaturan > General > Pembaruan Perangkat Lunak > ikuti petunjuk untuk menginstalnya.

Lebih lanjut, Apple juga memperbarui bagian lain dari ekosistemnya bersamaan dengan peluncuran iOS 17.2., seperti peluncuran watchOS 10.2 yang memungkinkan pemilik Seri 9 atau Ultra 2 untuk mencatat data aplikasi Kesehatan menggunakan Siri di jam tangan, sesuatu yang menurut Apple hanya mungkin dilakukan karena kemampuan Siri di perangkat chip S9.

Pembaruan ini juga menghadirkan kembali kemampuan untuk mengusap layar Apple Watch untuk mengubah tampilan jam, yang dihilangkan oleh Apple pada debut watchOS 10.

Selain itu, pembaruan tvOS 17.2 untuk Apple TV menambahkan fitur bilah sisi baru untuk peralihan profil dengan cepat dan aplikasi TV yang mendapat desain baru.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Kominfo Sebut AI Bisa Lahirkan Profesi Baru, Gen Z Tak Perlu Khawatir

Jakarta, CNN Indonesia —

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria meminta generasi milenial dan Gen Z tak perlu khawatir soal potensi kecerdasan buatan (AI) mengambil pekerjaan mereka. Ia meyakini di masa depan masih akan banyak pekerjaan yang membutuhkan tenaga manusia seiring perkembangan teknologi.

Nezar mengatakan bahwa perkembangan teknologi tak selalu membuat hilangnya pekerjaan. Di sisi lain, inovasi teknologi justru bisa menciptakan lapangan kerja baru.

“Kekhawatiran kita sebetulnya lebih ke arah ancaman terhadap kemanusiaan tapi kalau di lapangan kerja selalu ada pekerjaan-pekerjaan baru yang terbuka dengan adanya inovasi teknologi,” kata Nezar dalam podcast What The Fact! Startech CNN Indonesia, Senin (11/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan bagaimana saat tahun-tahun awal penemuan radio dan televisi belum banyak profesi yang ditemukan. Namun, setelahnya mulai berkembang profesi seperti operator radio maupun kameramen.

Hal tersebut, menurut Nezar, juga bisa terjadi ketika teknologi AI berkembang dengan pesat di masa depan.

“Jadi ada begitu banyak pekerjaan yang mungkin akan dibutuhkan. Makannya yang harus diatur adalah tata kelola desain, pengembangan, sampai dengan pemakaian AI, nah ini yang dibutuhkan satu regulasi setidaknya memitigasi satu risiko yang bakal muncul,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nezar mengatakan bahwa untuk mengembangkan teknologi di Indonesia juga memerlukan sumber daya manusia yang mumpuni. Hal ini, kata dia, bisa jadi celah untuk membuka lapangan pekerjaan baru.

Pasalnya, untuk mengembangkan teknologi AI perlu big data yang cukup besar. Menurut Nezar hal itu baru bisa tercapai jika SDM-nya terpenuhi.

“Untuk menopang satu transformasi digital sepeerti di Indonesia, talent-nya perlu banyak lagi. Kita setidaknya memelurkan 9 juta orang yang cakap secara digital di tahun 2023, yang sudah ngerti apa itu data science, apa itu big data, mengoperasikan cloud computing dan lain sebagainya masih kurang,” ujar dia.

“Dan Kominfo membuat program digital talent scholarship itu nanti buat anak-anak ya. Kita belum sampai ke sana, sejuta aja belum yang jadi digital talent-nya, baru 400 ribuan. Kita masih punya waktu sekitar tujuh tahun,” imbuh dia.

Sebelumnya, studi Populix mengungkap bahwa hampir sebagian besar pekerja dari generasi millenial dan Gen Z khawatir kehadiran kecerdasan buatan bakal menggantikan peran mereka di tempat kerja. Simak faktanya.

Populix dalam keterangannya mengatakan bahwa sentimen masyarakat terhadap masa depan dunia pekerjaan dii era perkembangan AI sangat beragam.

“Bagi sebagian responden, kekhawatiran terhadap pemanfaatan AI yang dapat menggantikan peran manusia di lingkup pekerjaan tampak besar. Sebanyak 55 persen responden menyatakan bahwa mereka khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh AI,” kata Populix dalam keterangan resminya.

Penelitian dilakukan dengan menggabungkan beberapa metode, termasuk interview, review literatur, dan survei online pada September 2023.

Survei dilakukan selama dua minggu secara online melalui platform Poplite by Populix terhadap total 1.246 responden laki-laki dan perempuan Gen Z dan milienial di Indonesia.

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]